Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejak 7 Oktober 2023, konflik Hamas Vs Israel terus memanas. Salah satu kelompok yang berperan aktif dalam menghadapi Israel adalah Brigade Al Qassam, sayap militer dari Hamas, gerakan perlawanan Islam di Jalur Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Siapa sebenarnya Brigade Al Qassam dan bagaimana mereka mampu melancarkan serangan-serangan ke Israel?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Profil Brigade Al Qassam
Brigade Al Qassam didirikan pada 1991 sebagai respons terhadap penindasan Israel terhadap rakyat Palestina. Nama mereka diambil dari seorang pejuang Palestina yang gugur dalam pemberontakan melawan penjajah Inggris pada tahun 1935, yaitu Syekh Izz al-Din al-Qassam. Brigade Al Qassam memiliki visi untuk membebaskan Palestina dari pendudukan Israel dan mendirikan negara Islam di tanah suci.
Dikutip dari situs WebArchive, Brigade Al Qassam memiliki tiga cabang utama, yaitu cabang militer, cabang keamanan, dan cabang sosial.
- Cabang militer bertugas untuk melatih, membekali, dan mengkoordinasikan pasukan-pasukan yang siap berperang melawan Israel.
- Cabang keamanan bertugas untuk menjaga keamanan internal di Jalur Gaza dan mencegah infiltrasi musuh.
- Cabang sosial bertugas untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina yang terkena dampak konflik.
Brigade Al Qassam dikenal sebagai pasukan yang disiplin, profesional, dan berani. Mereka memiliki berbagai macam senjata, mulai dari senapan, roket, ranjau, hingga drone. Mereka juga memiliki unit-unit khusus, seperti unit roket, unit terowongan, unit komando, unit pembom bunuh diri, unit anti-tank, dan unit anti-pesawat.
Brigade Al Qassam memiliki struktur organisasi yang rahasia dan desentralisasi, sehingga sulit untuk diketahui jumlah anggota, persenjataan, dan sumber pendanaannya. Dilansir dari European Council on Foreign Relations (ECFR), sebuah lembaga pemikir yang berbasis di London, pada tahun 2014 brigade ini diperkirakan memiliki sekitar 20.000 anggota, termasuk 7.000 anggota inti dan 13.000 anggota cadangan.
Salah satu keunggulan Brigade Al Qassam adalah kemampuan mereka untuk membuat dan menggunakan roket buatan sendiri. Roket-roket ini diberi nama sesuai dengan tokoh-tokoh Palestina yang menjadi inspirasi mereka, seperti roket Qassam, roket al-Bana, roket al-Quds, roket al-Aqsa, dan roket R-160. Roket-roket ini mampu menjangkau berbagai kota di Israel, termasuk Tel Aviv.
Pada tanggal 9 Oktober 2023, Brigade Al Qassam melancarkan serangan besar-besaran ke Israel dengan menggunakan lebih dari 200 roket. Serangan ini merupakan balasan atas serangan udara Israel yang menewaskan puluhan warga sipil di Jalur Gaza.
Menurut sebuah sumber anonim yang mengaku sebagai anggota Brigade Al Qassam kepada Reuters, kelompok ini telah membentuk unit-unit khusus yang bertugas untuk menyerang Israel dengan berbagai cara. Unit-unit tersebut antara lain adalah unit roket, unit drone, unit ranjau laut, unit sniper, unit infiltrasi darat, dan unit cyber.
Sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan para pejuang kelompok tersebut telah berlatih di Gaza sejak konflik terakhir pada tahun 2021, dan kadang-kadang melakukan latihan di depan mata. Latihan tersebut melibatkan pembangunan pemukiman tiruan Israel untuk melakukan pendaratan militer dan pelatihan untuk menyerbunya, kata sumber itu.
Ruang Gabungan untuk Faksi Perlawanan Palestina, yang dipimpin oleh sayap militer Hamas dan Jihad Islam, merilis foto-foto di saluran Telegramnya pada 28 Desember 2022 yang menunjukkan gambar pelatihan untuk “serangan di belakang garis musuh”, termasuk pelatihan untuk menangkap tentara Israel.