Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bunga tulip Istanbul pada Kamis, 7 Mei 2020, pulang ke Turki setelah 200 tahun. Konsul Jenderal Kerajaan Belanda Bart van Bolhuis mengirimkan bunga tulip Istanbul asli ke Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pengiriman itu diselipkan juga sebuah pesan dalam sebuah rekaman video. Van Bolhuis menjelaskan dalam rekaman video itu, bunga tersebut awalnya dipersembahkan kepada Imamoglu sebagai sebuah kejutan saat dia berkunjung ke Amsterdam yang dijadwalkan pekan depan. Namun kunjungan itu bubar karena wabah virus corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Hari ini setelah 200 tahun, kami membawa pulang tulip Istanbul !,” kata van Bolhuis di Twitter.
Perkebunan milik Tulip Town di Washington, DC. Foto: @tuliptown
Menurut van Bolhuis Kerajaan Ottoman atau yang disebut pula dengan nama Kesultanan Turki adalah pihak pertama yang menanam dan meletakkan dasar pertama budaya tulip. Belanda lalu membudidayakan lebih lanjut bunga itu dan mengabarkannya pada dunia.
“Tulip Istanbul masih ditanam di Belanda sampai sekarang dalam skala kecil. Sekarang, bunga tulip kembali ke Istanbul. Kami harap bunga tulip ini bisa menjadi simbol persahabatan Belanda-Turki,” tulis van Bolhuis.
Dikutip dari aa.com.tr, bunga tulip yang merupakan simbol Turki dan Istanbul dibawa ke Eroap pada pertengahan abad ke-15. Bunga ini lalu menjadi sangat terkenal di Belanda. Tulip lalu dibawa lagi ke Ibu Kota Ottawa, Kanada, sebelum akhirnya terkenal keseluruhan dunia. Kanada, Belanda, Jepang dan Turki menggelar festival bunga tulip setiap tahun.