Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Catatan harian adolf hitler dongeng tentang hitler

Ditemukannya catatan harian adolf hitler, 60 jilid kini dimuat bersambung oleh majalah "stern", keabsahan catatan harian tersebut masih diragukan. (ln)

7 Mei 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DIKTATOR Jerman Adolf Hitler, yang bunuh diri di lubang perlindungannya di Berlin, 30 April 1945, bikin gempar lagi. Catatan hariannya, 60 jilid, yang ditemukan dan dimuat bersambung oleh majalah Stern (beroplah 1,87 juta eksemplar) mulai pekan lalu. Bagaikan Jesus Kristus, Hitler, yang dalam buku Mein Kampf menyejajarkan diri dengan pemimpin umat Kristen itu, bangkit dari kematian untuk menyatakan dirinya "berperikemanusiaan." "Penyerbuan besar-besaran yang dinanti telah tiba. Tuhan, berdirilah di pihak kami," tulis Hitler mengakhiri catatan hariannya. Tanggal tulisan, yang berbunyi seperti doa itu, tidak dicantumkan. Diperkirakan dua minggu sebelum ia menembak dirinya. Buku harian itu, menurut Stern, mulai ditulis enam bulan sebelum Hitler menjadi Kanselir Jerman. Keabsahan tulisan tangan Hitler itu sudah diyakinkan oleh beberapa ahli. Tapi masih ada yang meragukannya. Karena Hitler biasa menulis dengan pensil sedangkan buku harian itu ditulis dengan tinta hitam. Kesangsian lain, terutama di kalangan para ahli sejarah Eropa, adalah tentang isi buku harian itu -- yang sungguh bertentangan dengan gambaran Hitler selama ini. Terbaca dalam catatannya: "Saya sudah berbicara dengan Goering dan Goebbels dan Lutz tentang meluasnya demonstrasi terhadap orang Yahudi. Tindakan segelintir orang berkepala panas itu takkan membantu ekonomi. Dari kaca-kaca toko yang dipecahkan saja telah musnah jutaan Mark," tulisnya. "Saya juga mendengar beberapa orang erseragam membunuh Yahudi. Apakah orang-orang ini telah gila? Apa kata orang luar negeri nanti? Akan saya keluarkan segera perintah darurat." Goering, Goebbels, dan Lutz adalah orang-orang kepercayaan Hitler -- diduga trio inilah otak penghancuran 7.000 toko dan sejumlah rumah serta tempat ibadat orang Yahudi. Di bagian lain Hitler menunjukkan dirinya sebagai pemimpin berperikemanusiaan tulus, dan jujur. Kepala Gestapo Heinrich Himmler disebutnya sebagai "peternak binatang jahat yang gila kekuasaan." Yang dipujinya juga ada. Tentang Martin Bormanns sekretaris pribadinya, Hitler: "Bormanns sangat dibutuhkan. Jika saya memiliki lima Bormanns, pasti saya tidak duduk di di sini." Catatan tentang Bormanns ditulis Hitler di lubang perlindungannya, 27 Maret 1945. Hitler juga mengungkapkan perasaannya terhadap wanita dalam buku hariannya. Tentang Eva Braun, salah satu gundiknya, ditulisnya: "Eva terpaksa menderita banyak. Para dokter . . . memberitahukan hamilnya palsu, tapi Eva yakin telah mengalami keguguran." Buku-buku harian Hitler itu ditemukan Gerd Heidemann, wartawan Stern, yang biasa mengusut memorabilia zaman Nazi Arsip pribadi Eitler itu, menurut pengakuannya, didapatnya dari seorang bekas perwira Nazi yang tak mau diungkapkan identitasnya. Dokumen itu sebelumnya tersimpan rapi dalam sebuah bank di Swiss. Surat kabar-surat kabar Jerman Barat umumnya skeptis akan keaslian buku harian itu. Tulis mereka: "Pemalsuan terbesar abad ini." Tentang majalah dan mingguan yang memuatnya dianggap mereka telah melakukan "penyiaran tak bertanggung jawab." Tuduhan sama dilontarkan sejarahwan Eropa dan Amerika Serikat: Prof. Andreas Hillgruber dari Koeln. Prof. Walther Hoferdi dari Swiss, Prof. Eberhard Jaeckel dari Stuttgart, Prof. Gerhard Weinberger dari Universitas Carolina, AS, David Irving dari Inggris, Simon Wiesenthal dari Pusat Dokumentasi Yahudi di Wina, dan Prof Martin Broshat, direktur Institut Sejarah di Munich. Satu-satunya tokoh dalam buku harian itu yang masih hidup tinggal Rudolf Hess. Menurut Sterrl, Hess adalah, salah seorang yang menyegel dokumen Hitler itu dengan cap Swastika -- lambang Nazi. Hess, 87 tahun, kini ditahan di penjara Spandau, Berlin. Putranya Wolf Ruediger Hess, pekan lampau telah minta pihak sekutu mengirimkan ayahnya memberi kesaksian tentang catatan harian itu. Orang-orang Yahudi di London telah melancarkan protes terhadap penyiaran catatan Hitler itu. Ketua Rabbi Inggris, Dr. Immanuel Jakobovits telah menulis surat ke surat kabar the Times, London: yang ikut membeli hak penyiarannya dari Stern Rp 400 juta. "Saya protes keras publikasi dari apa yang disebut buku harian Hitler itu. Apakah otentik atau tidak, publikasinya hanya akan membangkitkan kembali propaganda jahatnya, dan merehabilitasi Hitler di mata generasi yang tidak mengenalnya sebagai pimpinan gangster." Ahli sejarah Inggris, Trevor Roper (Lord Dacre), yang juga menjadi direktur the Times itu, yakin akan kebenaran tulisan Hitler tersebut. Ahli sejarah Jerman, Prof. Weinberg, yang diwawancara televisi Jerman Barat bersama Trevor Roper, mengatakan: "Hitler berpikir Jerman pasti menang perang. Ia ingin menciptakan dongengan tentang dirinya."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus