Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sesaat setelah kematian Raja George VI. Pada 8 Februari 1952, Ratu Elizabeth II resmi dinyatakan sebagai Raja Inggris di Istana St James melalui pertemuan Dewan Aksesi yang dihadiri semua Dewan Penasihat.
Sebagai pengganti sang ayah, Ratu Elizabeth II memberikan pernyataan pribadi, dan mengambil Sumpah Skotlandia menurut undang-undang. Pada pukul 11 pagi di hari yang sama, proklamasi bertahtanya Ratu Elizabeth II dibacakan Garter King of Arms di Istana St James, kemudian di lokasi-lokasi di seluruh Kerajaan Inggris.
2 Hari Sebelum Penobatan Ratu Elizabeth II
Secara mendadak, pada 6 Februari 1952 Raja George VI mengembuskan napas terakhirnya. Kabar duka ini diumumkan pukul 10.45 pagi, dan disiarkan BBC pada pukul 11.15 waktu setempat. Demi menghormati mendiang, saat itu Inggris mengibarkan bendera setengah tiang, teater ditutup sementara, dan acara olahraga dibatalkan.
Namun, saat kematian sang ayah Ratu Elizabeth II sedang berada di Kenya bersama suaminya, Pangeran Philip. Menurut sejarawan politik Ben Pimlott, Sekretaris Pribadi Elizabeth, Martin Charteris yang awalnya mendengar berita kematian Raja George di radio hotel.
Segera Charteris menelepon Mike Parker, Sekretaris Pribadi Philip, untuk menyuruhnya mendengarkan pengumuman BBC di radio. Sekitar pukul 14.45 waktu London, Parker memberitahu Ratu Elizabeth mengenai kematian sang ayah, setelah lebih dulu memberitahu Pangeran Philip.
Perundingan Dewan Aksesi
Merunut situs UK Parliament di alamat commonslibrary.parliament.uk, sebelum Ratu Elizabet II kembali ke Inggris, parlemen sudah lebih dulu mengadakan pertemuan di London untuk membahas implikasi konstitusional dari kematian Raja George VI.
Dalam pertemuan tersebut, Dewan Parlemen dan Dewan Penasehat memutuskan menjadikan Ratu Elizabeth II sebagai pengganti Raja George VI. Dilanjutkan dengan pengambilan sumpah setia kepada Ratu Elizabeth II di bawah Succession to the Crown Act 1707 pada pukul 7 malam.
Sosok Ratu Elizabeth II
Ratu Elizabeth II diangkat menjadi ratu di usia 25 tahun. Selama Perang Dunia II, Elizabeth bertugas di Palang Merah. Pada 1947, ia menikah dengan Pangeran Philip, Duke of Edinburgh, dan kemudian memiliki empat anak, Charles, Anne, Andrew, dan Edward.
Pada 2015, Ratu Elizabeth II menjadi Raja Inggris paling lama memerintah, setelah melampaui pemerintahan nenek buyutnya, Victoria. Ratu Elizabeth II juga menjadi raja pertama yang merayakan Jubilee Sapphire, yaitu perayaan yang menandai 65 tahun bertakhta. Dan, tahun ini peringati Platinum Jubilee untuk 70 tahun masa berkuasanya.
DELFI ANA HARAHAP
Baca: 9 Fakta Menarik Ratu Elizabeth II, Masih Minum Segelas Sampanye Tiap Malam
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini