Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan demonstran Pro-Palestina berkumpul di luar Gedung Putih pada hari Sabtu pekan lalu waktu setempat, untuk memprotes tanggapan Presiden Joe Biden terhadap serangan ugal-ugalan militer Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rekaman yang diunggah ke media sosial menunjukkan polisi menggunakan semprotan merica kepada para demonstran, yang menghadapi penangkapan pada demonstrasi massal tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir pada The Guardian, setidaknya seorang demonstran juga memegang sebuah tabung yang mengeluarkan asap berwarna hijau dan putih di dekat sisi selatan Gedung Putih.
Demonstran Pro-Palestina yang berpakaian seperti karakter superhero Spiderman itu berteriak bersama kerumunan massa: "Biden, Biden, kami tidak sabar! Sampai jumpa di Den Haag!"
Den Haag adalah kota di Belanda yang menjadi tempat pengadilan pidana internasional yang mengadili kejahatan perang.
Protes ini muncul setelah kritik yang ditujukan kepada presiden atas penanganannya terhadap serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza sebagai tanggapan atas serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas.
Demonstrasi hari Sabtu waktu setempat atau Ahad, 9 Juni 2024 itu menampilkan koalisi kelompok-kelompok termasuk Code Pink dan Dewan Hubungan Islam Amerika, demikian dilaporkan Reuters.
emerintahan Biden terus menyediakan persenjataan Amerika kepada Israel, bahkan ketika militer Israel melancarkan serangan udara terhadap sebuah kota tenda di Rafah dua minggu sebelumnya yang menewaskan sedikitnya 45 orang.
Protes hari Sabtu, 8 Juni 2024 juga terjadi beberapa hari setelah Biden mengatakan kepada majalah Time bahwa ada “banyak alasan” untuk meyakini bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperpanjang perang di Gaza demi kepentingan politiknya sendiri - tuduhan yang dikritik oleh pemerintah Israel.
Pada hari Sabtu, para pengunjuk rasa membentangkan spanduk merah di sekeliling Gedung Putih sebagai simbol garis merah Amerika Serikat terhadap Israel.
Mereka juga mengibarkan bendera Palestina dan tanda-tanda protes yang mengecam apa yang mereka gambarkan sebagai genosida di Gaza.
“Biden, ada darah di tangan Anda,” demikian bunyi salah satu tanda protes.
Tanda lain hanya berbunyi: “Bebaskan Palestina.”
Para demonstran meneriakkan slogan-slogan yang mengutuk tanggapan presiden, termasuk: "Biden, Biden, Anda tidak laku. Kemasi tas Anda dan pergilah!"
Dilansir dari New York Times, para aktivis pro-Palestina di luar Gedung Putih, yang sangat kritis terhadap tanggapan pemerintahan Biden terhadap perang tersebut, mendorong sebagian besar basis pendukung Biden - para pemilih muda dan non-kulit putih - untuk mempertimbangkan kembali dukungan mereka kepada sang presiden menjelang pemilu pada musim gugur ini.
“Tidak ada dunia di mana saya dapat dengan yakin memilih Biden,” kata Nas Issa, juru bicara Gerakan Pemuda Palestina, salah satu kelompok sayap kiri yang mengorganisir protes Pro-Palestina itu. Jika Biden “Tidak mengubah arah dan meminta pertanggungjawaban Netanyahu dan pemerintah Israel pada umumnya, dalam keadaan apa yang dapat diterima oleh orang yang memiliki hati nurani untuk memilihnya?” tambahnya, mengacu pada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dari Israel.
Pilihan editor: Polisi San Francisco Menahan 70 Demonstran Pro-Palestina yang Nekat Masuki Konsulat Israel