Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Plantation – Agen dari Biro Penyelidik Federal FBI menangkap Cesar Sayoc, 56 tahun, sebagai tersangka pelaku teror bom pipa, yang dikirimkan dalam paket surat ke sejumlah tokoh Partai Demokrat dalam sepekan terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Teror Bom Pipa, FBI Tangkap Tersangka di Florida Amerika
Sebelum melakukan teror terbarunya itu, Sayoc memiliki catatan panjang penahanan dalam berbagai kasus termasuk mengancam sebuah perusahaan listrik dengan bom dan mengunggah cuitan kemarahan di jejaring sosial.
“Dia itu seperti bocah berusia 14 tahun tapi bertubuh orang dewasa. Catatan penangkapannya merefleksikan itu,” kata Ron Lowy, bekas pengacara dari Sayoc, dan sekarang menjadi pengacara bagi keluarga Sayoc kepada CNN seperti dilansir Reuters, Jumat, 26 Oktober 2018.
Sayoc ditangkap pada Jumat pagi, 26 Oktober 2018 di daerah Plantation, Florida, di sebuah tokoh onderdil mobil. Dia terkena dakwaan mengirim paket bom pipa ke sejumlah tokoh Partai Demokrat seperti Presiden Barack Obama, bekas Menlu Hillary Clinton, dan lainnya yang kerap dikritik Trump.
Baca:
Menurut catatan publik yang tersedia dan akun sosial media serta orang yang pernah bekerja dengannya, Sayoc pernah bekerja sebagai penari telanjang pria, pegulat profesional, manajer toko dan promotor klub.
Cesar Sayoc, tersangka pengirim 13 paket bom ke beberapa politisi Demokrat dan tokoh di Amerika. telegraph.co.uk
Mobil van putih yang disita otoritas memiliki banyak tempelan stiker di jendela, termasuk salah satunya gambar Trump berdiri di atas sebuah tank. Mobil van itu juga ditempeli foto tokoh Partai Demokrat seperti Clinton dengan garis fokus tembakan berwarna merah pada bagian wajah.
Baca:
David Cypkin, 39 tahun, yang bekerja sebagai pembuat film, mengaku ingat dengan mobil van putih yang kerap terparkir di luar pusat perbelanjaan di dekat rumahnya selama setahun terakhir.
“Jendela atau pintunya sering terbuka sehingga saya berpikir ada orang di dalamnya,” kata Cypkin.
Sedangkan akun sosial media Sayoc berisi berbagai sentimen anti-Demokrat dan ucapan bernada rasis. Menurut Lowy, yang pernah menjadi pengacara Sayoc pada 2002, kemunculan minat politis Sayoc terjadi baru-baru ini. Catatan publik menunjukkan dia seorang pendukung Republikan.
Baca:
“Ibunya menegaskan ke saya bahwa dia tidak pernah mencoblos. Dia tidak tertarik isu politik. Dia tertarik lebih pada olah raga bina raga, kehidupan malam, dan acara di kelab malam,” kata Lowy.
Lowy menduga Sayoc kemungkinan merasa tertarik dengan ajakan Trump kepada orang luar. “Orang-orang yang merasa tidak cocok dengan situasi yang ada, orang-orang yang merasa marah di AS, mengatakan kepada mereka bahwa mereka punya tempat di meja, mengatakan kepada mereka bahwa tidak apa-apa merasa marah,” kata Lowy. FBI menahan Sayoc terkait teror bom pipa ini.