Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Cina-India saling tuding soal tembakan peringatan dalam konfrontasi terbaru di perbatasan Himalaya.
Beijing-New Delhi saling tuding melepaskan tembakan peringatan
Ini adalah tembakan pertama di perbatasan kedua negara sejak 53 tahun terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
NEW DELHI – Cina dan India kemarin saling tuding soal tembakan peringatan dalam konfrontasi terbaru di perbatasan yang disengketakan di Himalaya. Insiden ini menjadi eskalasi ketegangan militer lebih lanjut di antara rival Asia bersenjata nuklir itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sebuah pernyataan pada Senin malam lalu, juru bicara Komando Militer Barat Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA), Zhang Shuili, mengatakan pasukan India secara ilegal melintasi Garis Kontrol Aktual (LAC)—garis demarkasi yang didefinisikan secara longgar memisahkan kedua negara.
Pasukan India, menurut Zang, memasuki Gunung Shenpao—wilayah dekat tepi selatan Pangong Tso—danau yang berlokasi strategis di bagian barat perbatasan sepanjang 3.379 kilometer.
“Pasukan India kemudian melepaskan tembakan untuk mengancam petugas patroli pertahanan perbatasan Cina,” kata Zang. “India telah melanggar kesepakatan yang dicapai oleh kedua negara. Tindakan ini dapat dengan mudah menyebabkan kesalahpahaman.”
Namun New Delhi balik menuduh bahwa pasukan perbatasan Cina secara terang-terangan melanggar perjanjian dan menembakkan beberapa peluru ke udara.
“PLA-lah yang secara terang-terangan melanggar perjanjian dan melakukan manuver agresif,” demikian pernyataan militer India, kemarin. “Meskipun ada provokasi, pasukan (kami) sendiri sangat menahan diri serta berperilaku dewasa dan bertanggung jawab.”
Harsh V. Pant, profesor hubungan internasional di King’s College, London, mengatakan insiden ini diyakini sebagai tembakan pertama di sepanjang perbatasan Cina-India sejak 1975. “Saat itu, empat tentara India dibunuh oleh pasukan Cina di sebuah celah terpencil di ujung timur perbatasan.”
Pant memprediksi ketegangan di perbatasan Sino-India menjadi normal baru. “Kepercayaan telah benar-benar lenyap dari hubungan kedua negara. LAC akan menjadi sangat tidak stabil dan akan tetap demikian di masa mendatang, kecuali jika resolusi permanen untuk masalah tersebut ditemukan,” kata dia.
Zhao Lijian, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, kemarin mengkonfirmasi bahwa insiden itu merupakan penembakan pertama di sepanjang perbatasan dalam 53 tahun terakhir.
“Pihak Cina selalu menekankan bahwa kedua pihak harus secara damai menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan konsultasi,” kata Zhao dalam jumpa pers harian di Beijing.
Hubungan di antara kedua negara itu memburuk sejak terjadi bentrokan pertempuran tangan kosong di wilayah Ladakh pada 15 Juni lalu, yang menyebabkan 20 tentara India tewas. Banyak pihak khawatir insiden terbaru ini akan meningkatkan kebuntuan selama berbulan-bulan di antara raksasa Asia yang meletus pada akhir April lalu.
Para komandan militer kedua negara dan diplomat sejumlah negara mengadakan beberapa putaran pembicaraan sejak Juli lalu untuk mengurangi ketegangan.
Namun hanya ada sedikit kemajuan untuk mengurangi ketegangan di daerah dataran tinggi yang gersang yang diklaim oleh kedua negara itu dan dianggap penting bagi keamanan mereka.
Pekan lalu, menteri pertahanan kedua negara berbicara di Moskow di sela pertemuan internasional Organisasi Kerja Sama Shanghai. Para menteri luar negeri kedua negara juga dijadwalkan bertemu di Moskow pada Kamis pekan ini.
Awal pekan ini, seorang menteri India mengatakan bahwa New Delhi telah memberi tahu Beijing tentang tuduhan lima pria diculik oleh PLA di dekat perbatasan yang disengketakan di Negara Bagian Arunachal Pradesh, India timur laut.
Protokol perbatasan terinci yang diterapkan untuk perdamaian tampaknya rusak sejak bentrokan pada Juni lalu. Militer India juga dilaporkan mengubah aturan keterlibatannya, dengan mengizinkan pasukan membawa senjata.
Masing-masing negara mendesak satu sama lain untuk menahan pasukan yang telah dikurung dalam pertempuran sejak April lalu setelah India menyatakan bahwa Cina menyusup jauh ke dalam sisi LAC.
Kedua negara berperang singkat di perbatasan pada 1962. Kedua pihak mengirim puluhan ribu tentara ke perbatasan Himalaya yang disengketakan, yang berada di ketinggian lebih dari 4.000 meter.
Pada 1996, kedua negara menandatangani perjanjian yang menyatakan tidak ada pihak yang akan melepaskan tembakan dalam jarak 2 kilometer dari LAC untuk mencegah kegiatan militer yang berbahaya.
“Itu merupakan bagian dari serangkaian perjanjian yang ditandatangani oleh Cina dan India sejak 1993 untuk menjaga pasukan pada tingkat minimum di perbatasan,” kata Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar.
AL JAZEERA | AAP | CNN | SITA PLANASARI AQUADINI
6
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo