Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Damai vs damai

Ketua plo yasser arafat bertemu dengan paus yohanes paulus ii di istana vatikan. paus meminta israel mau berunding dengan bangsa palestina dan melepas yerusalem. sikap israel mulai melunak.

31 Desember 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

APA yang dilakukan Yasser Arafat setelah pihaknya berunding dengan AS? Ia terus melancarkan diplomasi damai. Jumat pekan lalu, seusai berbincang selama 20 menit dengan Ketua PLO Yasser Arafat di Istana Vatikan, Paus Yohanes Paulus II menyatakan, "Bangsa Palestina dan Israel punya hak fundamental yang sama atas tanah masing-masing." Heran, pertemuan itu tak memancing protes dari organisasi-organisasi masyarakat Yahudi di Eropa dan Amerika, serta pemerintah Israel. Padahal, dalam pertemuan kedua Paus-Arafat ini, pernyataan Paus jauh lebih tajam. Dalam pertemuan pertama tahun 1982, Paus tak menyatakan bahwa bangsa Israel dan Palestina punya hak sama. Imbauan Paus kala itu, yang juga diulangi dalam pertemuan pekan lalu, adalah agar Israel mau berunding dengan bangsa Palestina dan melepas Yerusalem. Sebab, kota suci itu adalah milik bersama umat Yahudi, Kristen, dan Islam. Jawaban Perdana Menteri Israel Menachem Begin saat itu, "Paus tidak bersikap netral." Kini, Israel memang harus mengambil langkah hati-hati, supaya tak bentrok dengan arus politik dunia yang berpihak pada PLO. Apalagi sudah tak ada lagi negara yang mendukung sikap keras Perdana Menteri Yitzhak Shamir, yang tak menghendaki segala bentuk perundingan dengan bangsa Palestina. Baginya, bangsa Palestina tak berhak memiliki negara merdeka. Tapi sejak kunjungan Arafat ke Vatikan, Shamir mulai melunak. Katanya, "Saya punya rencana baru perdamaian Timur Tengah." Dan Presiden Mesir Husni Mubarak agaknya sepakat dengan rencana Shamir yang akan diumumkan sebelum akhir pekan ini. Karena itu, hari Sabtu pekan lalu, Mubarak menyatakan bersedia ke Israel bila diperlukan. "Saya tahu Mubarak berminat membuat usaha besar. Dan saya yakin, bila bertemu, kami akan menghasilkan sesuatu yang berguna," ujar Shamir, menyambut pernyataan Mubarak. Perlu diingat, selain mewakili Mesir, Mubarak membawa aspirasi PLO. Dari pihak Israel pun sekarang ada gerakan tanpa kekerasan. Adalah pernyataan Menteri Luar Negeri Israel Moshe Arens bahwa Israel hendak melancarkan upaya diplomatik buat menarik simpati dari untuk menggagalkan negara Palestina Merdeka. Tampaknya, Israel mulai grogi. Prg

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus