Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Berita Tempo Plus

Setelah Gas Rusia Macet

Perang Rusia-Ukraina mulai berdampak pada pasokan gas Jerman. Dari hemat energi sampai memadamkan penghangat ruangan.

6 Agustus 2022 | 00.00 WIB

Suasana gedung-gedung kota Berlin, Jerman, yang mengurangi menyalakan lampu untuk menghemat listrik terkait krisis energi yang terjadi di Jerman, 5 Agustus 2022. REUTERS/Lisi Niesner
Perbesar
Suasana gedung-gedung kota Berlin, Jerman, yang mengurangi menyalakan lampu untuk menghemat listrik terkait krisis energi yang terjadi di Jerman, 5 Agustus 2022. REUTERS/Lisi Niesner

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Masyarakat Jerman berusaha menghemat energi akibat seretnya pasokan gas Rusia.

  • Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menekan penggunaan energi.

  • Energi nuklir dan batu bara kembali dilirik sebagai alternatif sementara.

BELAKANGAN ini menjadi hari yang sibuk bagi warga Jerman. Mereka berusaha menghemat gas atau mengganti gas dengan sumber energi lain sejak krisis gas melanda setelah perang Rusia-Ukraina pecah. Pemerintah Jerman telah memperingatkan bahwa pasokan gas yang biasanya berasal dari Rusia melalui pipa Nord Stream 1 akan turun menjadi sekitar 40 persen dari kapasitasnya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Iwan Kurniawan

Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus