Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Dari umno ke umno

Pernyataan beberapa tokoh yang terlibat dalam kekisruhan politik di Malaysia yang menyebabkan munculnya partai UMNO Malaysia. Diantaranya, Mahathir Muhamad, Sanusi Junid, Tunku Abdul Rahman, dll.

20 Februari 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BAGAIMANA penyelesaian kisruh di UMNO masih sulit ditebak, kendati Yang Dipertuan Agung sudah menyatakan dukungan kepada Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Sebab, pendiri partai tandingan adalah Bapak Malaysla yang sangat dihormati oleh orang Melayu, Tunku Abdul Rahman. Selain itu, persoalan itu juga makin dikaburkan oleh berbagai tafsiran kurang jitu oleh para pengamat politik. Karena itu, sebaiknya diikuti pernyataan langsung dari pihak yang terlibat, hasil liputanIkram Attamimi, koresponden TEMPO di Kuala Lumpur. Yang Dipertuan Agung Malaysia: Berilah taat setia kepada pemimpin yang saya pilih sebagai Perdana Menteri, Datuk Seri Mahathir Mohamad. UMNO tidak didirikan di jalanan tapi di istana besar Johor oleh Onn Jafar, ayah Hussein Onn, atas persetujuan kakeknya, Sultan Ibrahim. Saya sebagai keluarga Diraja Johor memandang serius masalah partai itu. Kalian jagalah UMNO. Hal kotor rumah tangga, awak bersihkan. Datuk Seri Mahathir Mohamad, 5.3 tahun, Perdana Menteri dan Presiden UMNO: Tidak benar pucuk pimpinan berdiam diri. Konon, ada yang mengatakan pucuk pimpinan tidak berbuat apa-apa, sehingga ada kelompok yang melompat mendlnkan partai baru. Undang-undang Tuhan tak bisa diubah, tetapi undang-undang manusia tidak demikian. Karena itu, pemerintah akan mengambil tindakan, terrnasuk tindakan yang perlu diambil dalam parlemen. Mereka (pendiri UMNO Malaysia) sengaja membuat agar masalah UMNO tak selesai. -lereka akan terus mendatangi anggota UMNO di ranting-ranting dan cabangcabang untuk menghasut agar mereka tak mendukung kelompok ini atau itu. Mereka memberi gambaran buruk kepada dunia, seolah-olah di Malaysia tak ada kemantapan politik, sehingga bisa mempengaruhi para penanam modal. Pemerintah masih ada dan kuat. Sanusi Junid, 43 tahun, bekas Sekjen UMNO: Saya mengakui kesilafan saya karena tak mendaftarkan 30 anak ranting UMNO. Saya sudah mengirim pengakuan itu kepada badan pendaftaran. Sekarang terserahlah kepada badan pendaftaran untuk mengambil tindakan sewajarnya. Tunku Abdul Rahman, 85 tahun. Presiden UMNO Malaysia: Saya kecewa, karena UMNO yang telah saya bangun dan besarkan sehingga meniadi partai terbesar dan terkuat, sehingga menjadi harapan orang Melayu selama lebih dari 42 tahun, kini telah runtuh dan terpecah di depan mata. Selama masa kepemimpinan Datuk Onn, saya sendiri, Tun Razak, dan Tun Hussein, persatuan dan administrasi partai bisa berjalan utuh kendati menghadapi pengadilan dan gangguan. Selama masa kepemimpinan saya, hukum selalu dijunjung tinggi kendati UMNO berada di puncak kekuasaan. Hussein Onn, Wakil Presiden UMNO Malaysia: Saya dan Tunku hanya berikhtiar untuk memulihkan UMNO yang telah dinyatakan tidak sah oleh pengadilan. Mustahil saya dan Tunku punya niat mengkhianati UMNO dan orang Melayu. Rais Yatim, 46 tahun, Sekjen UMNO Malaysia: UMNO Malaysia bukan partai baru, tapi kesinambungan dari UMNO. Kami menambah kata Malaysia di belakang karena menurut undang-undang, sebuah organisasi yang sudah dinyatakan tidak sah tidak boleh dihidupkan kembali dengan nama sama. Jika pendaftaran UMNO Malaysia disetujui, siapa pun bisa memimpinnya dalam muktamar. Termasuk Mahathir Mohamad, Tengku Ra7.aleigh, atau saya sendiri. Datuk Musa Hitam, 54 tahun, bekas Presiden UMNO dan lawan terberat Mahathir dalam remilu 1986: Saya mengimbau agar semua kegiatan yang hanya menciptakan kebingungan dan bisa memecah persatuan dihentikan, atau setidak-tidaknya dibekukan untuk sementara waktu yang penting sekarang adalah menghidupkan kembali semangat juang UMNO. Kita harus berani mengakui bahwa kita telah melalui jalan sesat. Maka, kembalilah ke jalan semula. Jangan terburu, yang malah bisa memperburuk keadaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus