Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan pengunjuk rasa aktivis Yahudi membanjiri lobi Trump Tower di New York City pada Kamis, 13 Maret 202. Mereka memprotes penangkapan dan penahanan mahasiswa Universitas Columbia Mahmoud Khalil, yang ingin dideportasi oleh pemerintahan Trump. Khalil adalah aktivis pro-Palestina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Khalil kini ditahan di penjara imigrasi di Louisiana. Ia ditangkap pada Sabtu lalu di New York.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penangkapan Khalil memicu protes dari para anggota parlemen Demokrat, pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk wilayah Palestina yang diduduki, dan para pendukung kebebasan sipil.
Jewish Voice for Peace, yang mengklaim sebagai organisasi anti-Zionis Yahudi progresif, melakukan demonstrasi pada Kamis. Kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka mengambil alih Trump Tower. "Kami tidak akan tinggal diam saat rezim fasis ini mencoba mengkriminalisasi warga Palestina dan semua pihak yang menyerukan diakhirinya genosida terhadap rakyat Palestina yang didanai oleh pemerintah Israel," kata kelompok tersebut dalam sebuah posting di X yang dikutip oleh Reuters.
Trump Tower, yang terletak di Fifth Avenue, Manhattan, merupakan rumah bagi Trump Organization. Trump Tower juga rumah Presiden Donald Trump dan ibu negara Melania Trump yang terletak di penthouse. Putra mereka, Barron, telah tinggal di sana sejak memulai tahun pertamanya di Universitas New York pada musim gugur.
Setidaknya 150 pengunjuk rasa berkumpul di Trump Tower, di Fifth Avenue di Manhattan, menurut perkiraan Departemen Kepolisian New York. Gambar-gambar di media sosial menunjukkan para demonstran membawa spanduk bertuliskan: "Lawan Nazi Bukan Mahasiswa" dan "Bebaskan Mahmoud, Bebaskan Palestina."
Rekaman video menunjukkan polisi menangkap sejumlah pengunjuk rasa. Kepolisian New York mengatakan 98 orang ditangkap.
Kaz Daughtry, wakil wali kota untuk keselamatan publik, mengatakan di Fox News bahwa tidak ada yang terluka dan semua pengunjuk rasa telah dikeluarkan dari gedung. Belum ada komentar dari Trump Organization.
Penangkapan Khalil pada Sabtu merupakan bagian dari janji kampanye Trump. Ia pernah mengatakan akan mendeportasi aktivis kelahiran luar negeri yang berpartisipasi dalam gelombang protes di kampus-kampus AS tahun lalu. Protes tersebut menyusul serangan militer Israel di Gaza, yang terjadi setelah serangan Oktober 2023 oleh kelompok militan Hamas, yang menguasai daerah kantong Palestina tersebut.
Khalil, seorang penduduk tetap sah Amerika Serikat, telah menjadi tokoh terkemuka dalam gerakan mahasiswa pro-Palestina di Columbia. Ia mungkin yang aktivis paling terkemuka di antara puluhan universitas AS tempat demonstrasi meletus tahun lalu.
Trump mencap Khalil sebagai Mahasiswa Asing Radikal Pro-Hamas di media sosial. Trump mengatakan penangkapannya adalah yang pertama dari banyak aktivis lainnya.
Pilihan editor: Kremlin: Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina Tak Untungkan Rusia