Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Detik-Detik Ledakan Bom Atom Nagasaki 79 Tahun yang Lalu

Tanggal 9 Agustus 1945 menjadi hari kelam bagi kota Nagasaki yang menjadi sasaran bom atom. Berikut kilas balik detik-detik kejadiannya.

10 Agustus 2024 | 17.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tanggal 9 Agustus selalu diperingati sebagai hari kelam bagi masyarakat Jepang, khususnya di Kota Nagasaki. 79 tahun yang lalu, kota ini menjadi sasaran bom atom Amerika Serikat dan meluluhlantakkan seisi kota.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bom atom bernama “Fat Man” yang dijatuhkan di Nagasaki menjadi babak akhir dari berlangsungnya Perang Dunia II di front Asia Timur. Peristiwa tersebut adalah dijatuhkannya bom Nagasaki, Jepang. Pengeboman yang dilakukan oleh Sekutu di wilayah Jepang ini merupakan yang kedua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, bom atom dijatuhkan di kota Hiroshima, Jepang, pada 6 Agustus 1945. Sejarah mencatat kedua peristiwa mematikan tersebut menelan lebih dari 125.000 penduduk Jepang. 

Selama kurun waktu berlangsungnya Perang Dunia II, Nagasaki menjadi kota yang penting bagi pasukan Jepang karena memiliki pelabuhan terbesar di Jepang Selatan serta memiliki banyak industri, seperti galangan kapal, peralatan militer, artileri, dan berbagai material perang lainnya.

Dalam buku A World Destroyed karangan Martin J. Sherwin, disebutkan bahwa setelah pengeboman di Hiroshima, Nagasaki menjadi target selanjutnya untuk dijatuhkan bom atom. Tim yang ditugaskan untuk mengatur waktu pengeboman Nagasaki adalah Tibbets. Pada awalnya, serangan bom di Nagasaki dijadwalkan pada 11 Agustus, tetapi untuk menghindari adanya cuaca buruk, serangan bom dimajukan dua hari menjadi 9 Agustus 1945.

Untuk menyiapkan serangan bom, tiga pra-rakitan bom diangkut ke Tinian dan pada 8 Agustus 1945 diadakan latihan serangan bom di lepas Pantai Tinian yang dilakukan oleh Sweeney menggunakan pesawat Bockscar. Pada Kamis, 9 Agustus 1945 pukul 03.49, Bocksar diterbangkan oleh awak Sweeney serta mengangkut bom yang akan dijatuhkan ke target utama, yaitu Kokura dan Nagasaki.

Rencana serangan bom ini tidak jauh berbeda dengan serangan bom di Hiroshima, yaitu dua pesawat B-29 terbang selama satu jam sebelum serangan bom untuk memantau cuaca dan dua B-29 terbang mengawal Sweeney dengan tujuan instrumentasi dan perekaman foto misi. Selanjutnya, Sweeney lepas landas dengan membawa bom yang sudah diaktifkan dengan pengaman listrik.

Pada pukul 07.50 waktu Jepang, sirine serangan udara dinyalakan di Nagasaki dan kemudian disusul sirene kondusif pada pukul 08.30. Kemudian, pada pukul 11.00 waktu setempat, 

The Great Artiste memberikan instrumen yang dilengkapi dengan tiga parasut. Instrumen tersebut berisi surat kepada Profesor Ryokichi Sagane dan berisi permohonan kepada Sagane untuk memperingatkan masyarakat tentang bahaya senjata pemusnah massal. Sayangnya, pesan tersebut ditemukan oleh pasukan militer dan diserahkan kepada Sagane satu bulan kemudian.

Pukul 11.01, terdapat jeda di antara awan di langit Nagasaki sehingga memungkinkan perwira pengebom Bockscar melihat target bom sesuai rencana. Bom Fat Man yang mengandung inti plutonium dengan bobot 64 kilogram ini akhirnya dijatuhkan di lembah industri Nagasaki.

Bom atom itu meledak 47 detik kemudian dan ledakan terjadi mencapai 3 kilometer dari target awal. Bom yang dijatuhkan di Nagasaki menghasilkan panas mencapai 3900 derajat Celcius dan angin kencang dengan 1.005 km/h.

Di sisi lain, jatuhnya Hiroshima dan Nagasaki juga berdampak pada Indonesia. Indonesia yang saat itu dikuasai oleh Jepang otomatis mengalami vacuum of power setelah kejatuhan Hiroshima dan Nagasaki yang disusul oleh pernyataan menyerah Jepang kepada Sekutu.

ANANDA RIDHO SULISTYA  | EIBEN HEIZER

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus