Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hiro Kawakami, 23 tahun, seorang pemandu sebuah klub di Ibu Kota, Tokyo, Jepang, melakukan penyerangan setelah mendengar komentar yang tidak enak tentangnya. Komentar itu muncul dari seorang perempuan yang mengatakan kalau Kawakami tidak bisa nyanyi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari asiaone.com, Minggu, 27 Oktober 2019, insiden penyerangan ini bermula ketika pada 17 Oktober 2019 Kawakami bersama rekan sesama pemandu klub berada di sebuah tempat karaoke. Ketika itu, bergabung bersama mereka dua perempuan yang mereka kenal dari tempat kerja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tidak diketahui detail mengapa salah satu dari perempuan itu mengkritik cara Kawakami menyanyi. Bisa jadi karena perempuan itu tidak menyukai pilihan lagu yang dipilih Kawakami atau karena Kawakami menolak berduet dengannya.
Kawakami dan perempuan yang tidak dipublikasi identitasnya itu terlibat cekcok. Teman keduanya sudah berusaha melerai, namun tak berhasil. Sebaliknya Kawakami malah menyerang secara fisik hingga menyebabkan luka pada tulang belakang mata perempuan tersebut.
Polisi dipanggil ke tempat kejadian perkara dan dia pun ditahan. Dalam keterangan ke polisi, Kawakami mengatakan perempuan yang dipukulnya itu sudah mengolok-oloknya hingga menbuatnya amat terganggu dengan perilakunya itu.
Di Tokyo, Jepang, pemandu klub adalah sebuah profesi yang umum yang bertugas menciptakan suasana kalau konsumen yang datang ke klub itu adalah raja. Mereka juga harus bisa beradaptasi dalam percakapan agar bisa nyambung dengan para konsumen. Penyerangan yang dilakukan Kawakami mendapat sorotan karena telah menyebabkan perempuan itu harus mengalami perawatan sampai sebulan.