"KHOROSHO." Itulah satu-satunya kata yang terucapkan dari mulut Konstantin Chernenko ketika muncul tiba-tiba di layar tv, Ahad silam. Khorosho artinya baik. Tapi yang dimaksudkan presiden Soviet itu pastilah bukan kesehatan dirinya. Dalam keadaan sangat lemah, ia diperlihatkan sedang duduk atau berdiri tanpa sanggup berblcara, apalagl berjalan. Menghilang dari muka umum sejak 27 Desember, pemimpin Soviet itu agaknya terpaksa ditampilkan juga pada saat memasukkan kartu pemilihan anggota Parlemen ke kotak suara. Ini sudah merupakan tradisi bagi rakyat Soviet, yakni melihat pemimpin mereka hadir di sebuah tempat pemungutan suara, dan sehari sebelumnya berpidato di Kremlin. Konon, pemilihan Majelis Soviet Tertinggi (Parlemen), yang mencakup 15 republik, tidak lengkap tanpa dua hal tersebut. Chernenko pada pemilihan ini mewakili Distrik Moskow. Dalam pemilihan kali ini, yang tampak tersenyum dan berbicara dengan wartawan di sebuah kotak suara adalah Mikhail Gorbachev. Calon kuat pengganti Chernenko ini tampak segar bugar. Ia didampingi istrinya, Raissa, anak perempuannya, Irina, dan cucu perempuannya, Oxana. Sementara itu, kuat dugaan bahwa Chernenko mengisi kartu suara di sebuah kantor atau di rumah sakiL tempat dirinya dirawat. Tapi yang pasti, gambar tv membuktikan kebenaran berita yang diucapkan anggota Politbiro Viktor Grishin, sehari sebelumnya. Menurut Grishin, Chernenko tidak akan menghadiri sidang di Kremlin sesuai dengan nasihat dokter. Dengan keterangan ini, barulah rakyat Soviet diberi tahu untuk pertama kalinya mengenai kondisi kesehatan pemimpin tertinggi mereka itu. Mengapa harus menunggu dua bulan baru rakyat diberitahu? Mungkin karena keadaan Chernenko sudah parah, atau dianggap telah tiba waktunya untuk mempersiapkan mereka agar tidak kaget mendengar berita dukacita kelak. Melihat betapa sulit Chernenko berbicara, kian kuat dugaan tentang penyakit emphysema yang dideritanya. Penyakit paru-paru yang diderita Chernenko ini, konon, tak mungkin tersembuhkan, penderitanya sulit bernapas dan berbicara. Bisa di maklumi jika pidato Chernenko terpaksa dibacakan pejabat lain. Lewat pidato yang dikumandangkan di Kremlin itu, Chernenko menilai positif perundingan nuklir Jenewa, yang akan dilanjutkan 12 Maret depan. "Banyak ramalan yang memastikan perundingan itu akan gagal. Tapi kami tidak melihatnya demikian. Persetujuan nuklir mutlak penting dan bukan sama sekali tidak mungkin," demikian pendapat Chernenko. Spekulasi tentang memburuknya kesehatan Chernenko semakin santer sejak ia menampik kunjungan perdana menteri Yunani Andreas Papandreou. Semula di perkirakan pertemuan kedua tokoh itu akan memberi arti penting, karena Moskow sedang mencoba menjalin persahabatan dengan Yunani. Tapi pertemuan Papandreou-Chernenko itu batal lalu diberitakan bahwa ahli jantung Soviet Dr. Yevgeny Chazov, 56 yang tengah berkunjung ke AS, dipanggil pulang. "Itu suatu indikasi kongkret, ada yang tidak beres," kata seorang diplomat Barat. Tapi Chazov, yang selama 18 tahun menangani kesehatan para pemimpin Rusia, sempat berbohong di AS. Katanya, Chernenko bekerja seperti biasa. Hari akhir presiden Soviet itu tampaknya cuma soal waktu. Mikhail Gorbachev sudah lama diisukan sebagai penggantinya, di samping Grigory Romanov, kandidat yang konon tidak boleh dianggap enteng. Beberapa nama, seperti Vitali Vorotnikov dan Geidar Aliev, keduanya "kader" Almarhum Yuri Andropov, di pandang cukup berbobot untuk kelak menggantikan PM Nikolai Tikhonov. Yang juga punya peluang menanjak ke puncak adalah Mikhail Solomentsev, yang khusus di persiapkan menggarap bidang ekonomi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini