Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Baghdad – Uni Eropa mendukung upaya pemerintah Irak untuk deeskalasi ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Iran dan Irak Bangun Rel Kereta Sepanjang 32 Km Senilai Rp 2,1 Triliun
Diplomat senior UE, Federica Mogherini, mengatakan konflik itu bisa berdampak buruk bagi semua negara.
“Menteri dan saya bicara panjang soal ketegangan di sekitar Irak dan membahas cara menghindari eskalasi, menghindari salah kalkulasi yang bisa memiliki konsekuensi buruk bagi Irak dan sekitarnya,” kata Mogherini, kepala Kebijakan Luar Negeri UE, saat berkunjung ke Baghdad, Irak, seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 13 Juli 2019.
Baca juga: Warga Minta Irak Tak Campuri Perselisihan Iran - Amerika
Mogherini bertemu dengan Menlu Irak, Mohammed Al-Hakim selama di Baghdad. Menurut dia, UE menghargai dan mendukung kebijakan Irak membangun hubungan baik dengan semua negara tetangga. Dia menolak petualangan berbahaya di kawasan Timur Tengah.
Kedatangan Mogherini ini terjadi di tengah eskalasi ketegangan antara Iran dan AS. AS menyalahkan Iran atas terjadinya beberapa serangan terhadap kapal tanker di kawasan Teluk.
Baca juga: Irak Enggan Wilayahnya Digunakan AS untuk Serang Iran
Militer Iran juga menembak jatuh pesawat drone canggih Global Hawk milik AS. Ini membuat Presiden AS, Donald Trump, memerintahkan serangan udara namun membatalkan.
Hubungan Iran dan AS memburuk pasca keputusan Trump menarik AS dari Perjanjian Nuklir 2015, yang diteken pada masa pemerintahan Presiden Barack Obama.
Iran membalas tindakan ini dengan meningkatkan produksi uranium berkadar rendah dan mempertimbangkan untuk meningkatkan kadarnya.
Ketegangan ini membuat posisi Baghdad menjadi strategis karena AS dan Iran merupakan mitra strategis.
Pemerintah Irak mengandalkan AS untuk keamanan di negaranya. Sedangkan Iran mengimpor minyak dan produk vital dari Iran, yang memiliki komunitas syiah seperti Irak.
Baca: Irak Kirim 2 Delegasi ke AS dan Iran untuk Mediasi Perdamaian
AS dan Iran juga berjasa mengalahkan pasukan teror ISIS, yang sempat menguasai seperti tiga wilayah Irak.
“Kami juga menegaskan kepada Mogherini bahwa Irak tidak mau menjadi medan pertempuran dari konflik ini. Tapi Irak akan berperan menyelesaikan krisis ini dengan negara-negara Arab lain seperti Kuwait dan Oman,” kata Hakim.