Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Direktur CIA: Pemberontakan Bersenjata, Efek Korosif Perang Putin di Ukraina

William Burns, mantan dubes AS untuk Rusia dan menjadi direktur CIA pada 2021, menyebut pemberontakan itu sebagai tantangan bersenjata terhadap Rusia

2 Juli 2023 | 09.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Direktur CIA William Burns berbicara selama sidang Komite Intelijen DPR AS tentang ancaman di seluruh dunia, di Washington, D.C., AS, 15 April 2021. [Tasos Katopodis/Pool via REUTERS]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur CIA, William Burns, Sabtu, 1 Juli 2023, mengatakan bahwa pemberontakan bersenjata oleh pemimpin tentara bayaran Yevgeny Prigozhin merupakan tantangan bagi negara Rusia yang telah menunjukkan efek korosif dari perang Presiden Vladimir Putin di Ukraina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Putin minggu ini berterima kasih kepada tentara dan pasukan keamanan karena mencegah apa yang dia katakan bisa berubah menjadi perang saudara, dan membandingkan pemberontakan itu dengan kekacauan yang menjerumuskan Rusia ke dalam dua revolusi pada 1917.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selama berbulan-bulan, Prigozhin secara terbuka menghina orang-orang militer paling senior Putin, menggunakan berbagai umpatan kasar dan bahasa gaul penjara yang mengejutkan pejabat tinggi Rusia tetapi tidak dijawab secara terbuka oleh Putin.

"Sangat mengejutkan bahwa Prigozhin mendahului tindakannya dengan dakwaan pedas atas alasan palsu Kremlin untuk invasi ke Ukraina dan perilaku kepemimpinan militer Rusia dalam perang," kata Burns dalam kuliahnya di Yayasan Ditchley Inggris - sebuah yayasan nirlaba yang berfokus pada hubungan AS-Inggris - di Oxfordshire, Inggris.

"Dampak dari kata-kata itu dan tindakan itu akan muncul untuk beberapa waktu - pengingat yang jelas akan efek korosif perang Putin terhadap masyarakatnya sendiri dan rezimnya sendiri."

Burns, yang menjabat sebagai duta besar AS untuk Rusia dari 2005 hingga 2008 dan diangkat sebagai direktur CIA pada 2021, menyebut pemberontakan itu sebagai "tantangan bersenjata terhadap negara Rusia".

Dia mengatakan pemberontakan itu adalah "urusan internal Rusia di mana Amerika Serikat tidak pernah dan tidak akan ambil bagian."

Sejak kesepakatan dicapai seminggu yang lalu untuk mengakhiri pemberontakan, Kremlin berusaha untuk memproyeksikan ketenangan, dengan Putin yang berusia 70 tahun mendiskusikan pengembangan pariwisata, bertemu orang banyak di Dagestan, dan mendiskusikan ide-ide untuk pembangunan ekonomi.

Rusia akan muncul lebih kuat setelah pemberontakan yang gagal sehingga Barat tidak perlu khawatir tentang stabilitas kekuatan nuklir terbesar di dunia itu, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan pada Jumat.

Tapi Burns mengatakan bahwa ketidakpuasan di Rusia dengan perang di Ukraina menciptakan kesempatan langka untuk merekrut mata-mata - dan CIA tidak membiarkan hal itu terjadi.

"Ketidakpuasan dengan perang akan terus menggerogoti kepemimpinan Rusia di bawah propaganda negara yang terus-menerus dan represi yang dipraktekkan," kata Burns.

"Ketidakpuasan itu menciptakan peluang sekali dalam satu generasi bagi kami di CIA - inti kami adalah layanan intelijen manusia. Kami tidak akan membiarkannya sia-sia."

REUTERS

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus