Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis, 13 Maret 2025, meyakinkan dia masih punya hubungan baik dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Kedua kepala negara pernah beberapa kali rapat saat Trump menjalani periode pertama jabatannya sebagai presiden, namun Trump masih menyebut Korea Utara sebagai negara dengan kekuatan nuklir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya punya hubungan yang bagus dengan Kim Jong Un dan kita lihat saja apa yang akan terjadi nanti. Namun yang pasti, dia adalah kekuatan nuklir,” kata Trump saat jumpa pers usai rapat dengan Sekjen NATO Mark Rutted an ditanya wartawan soal kemungkinan dia memulihkan hubungan dengan Kim Jong Un.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya saat dilantik menjadi presiden pada 20 Januari 2025, Trump menyebut Korea Utara sebagai negara dengan kekuatan nuklir. Ucapan ini telah menimbulkan pertanyaan apakah dia akan melanjutkan dialog dengan Kim Jong Un ketimbang melakukan upaya denuklirisasi yang gagal diwujudkan pada periode pertama pemerintahan Trump.
“Itu akan menjadi sebuah pencapaian besar jika kami bisa mengurangi jumlah senjata nuklir. Kita sudah punya banyak senjata yang kekuatannya tak perlu diragukan,” kata Trump merujuk pada senjata nuklir Cina dan Rusia
“Kim Jong Un punya banyak senjata nuklir, (negara) yang lain juga begitu. Ada India, Pakistan dan negara lainnya juga punya. Ayo kita libatkan mereka juga (mengurangi senjata nuklir),” kata Trump, seperti dikutip dari Reuters.
Saat ditanya wartawan apakah pernyataan Trump ini mencerminkan adanya perubahan kebijakan Amerika Serikat terhadap senjata nuklir Korea Utara, Gedung Putih menjawab Trump akan mewujudkan denuklirisasi penuh pada Korea Utara seperti yang pernah dilakukannya pada periode pertama pemerintahannya.
Sebelumnya pada 15 Februari 2025, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio dan mitranya yakni Jepang dan Korea Selatan, menegaskan kembali pada denuklirisasi penuh Korea Utara sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan Amerika Serikat.