Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Donald Trump Dijerat Kasus Kecurangan Pajak

Kejaksaan Negara Bagian New York memeriksa Donald Trump dan keluarganya dalam kasus dugaan kecurangan pelaporan pajak Trump Organization.

13 Agustus 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Kejaksaan New York menginterogasi Donald Trump dalam kasus kecurangan pajak.

  • Otoritas Nasional Palestina mengajukan permohonan keanggotaan penuh Palestina di PBB.

  • Peneliti menemukan pasien yang terinfeksi virus zoonosis baru Langya henipavirus di Cina.

Amerika Serikat

Trump Dijerat Kasus Kecurangan Pajak

MANTAN presiden Donald Trump diinterogasi penyidik selama sekitar enam jam di Kantor Kejaksaan Negara Bagian New York di Manhattan, New York, Rabu, 10 Agustus lalu. Kejaksaan memeriksa Trump dan kedua anaknya, Donald Trump Jr dan Ivanka Trump, dalam kasus dugaan kecurangan pelaporan pajak bisnis keluarga itu. Namun, "Saya menolak menjawab pertanyaan berdasarkan hak dan keistimewaan setiap warga negara di bawah Konstitusi Amerika Serikat," kata Trump dalam pernyataannya, sebagaimana dikutip Reuters.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jaksa Negara Bagian New York Letitia James menuduh Trump Organization, perusahaan induk jaringan bisnis Trump, telah menyesatkan otoritas pajak mengenai nilai aset organisasi itu agar mendapat pinjaman yang menguntungkan dan keringanan pajak. Politikus Partai Demokrat itu mengaku telah menemukan bukti signifikan tentang praktik curang perusahaan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Trump membantah tuduhan itu dan menyebut penyelidikan James sebagai bagian dari balas dendam terhadapnya. Politikus Republiken ini menghubungkan penyelidikan itu dengan penggeledahan Badan Penyelidik Federal (FBI) terhadap rumahnya di Palm Beach, Florida, Senin, 8 Agustus lalu. Saat itu, FBI menyita dua-tiga lusin kotak berisi dokumen yang diduga merupakan dokumen negara yang dibawa pulang Trump setelah keluar dari Gedung Putih.


Palestina

Usul Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

PARA pemimpin Palestina telah melancarkan upaya diplomatik agar Palestina mendapat status keanggotaan penuh di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Presiden Otoritas Nasional Palestina Mahmoud Abba, akan mengajukan permohonan itu pada saat berpidato di Sidang Majelis Umum PBB pada 23 September mendatang.

Pengamat Tetap Negara Palestina untuk PBB dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB terkait situasi di Timur Tengah dan Palestina, di New York, AS, 8 Agustus 2022. REUTERS/Eduardo Munoz

“Dengan tidak adanya jalur politik dan harapan bagi Palestina untuk mengakhiri pendudukan, mereka tidak punya pilihan selain menggunakan PBB untuk meningkatkan status Palestina sebagai negara dan Palestina sebagai rakyat di tanah mereka di bawah pendudukan,” kata juru bicara pemerintah Palestina, Ibrahim Melhem, kepada Arab News pada Rabu, 10 Agustus lalu.

Status Palestina ditetapkan sebagai pengamat non-anggota PBB melalui pemungutan suara di Majelis pada November 2012. Upaya Palestina menjadi anggota penuh kerap dihalangi Israel dan Amerika Serikat yang sama-sama tak mengakui Palestina sebagai negara. Abbas pernah mengajukan permintaan keanggotaan penuh Palestina pada 2018, tapi Majelis akhirnya memutuskan Palestina hanya mendapat perluasan hak, seperti dalam membuat pernyataan dan mengajukan proposal.


Cina

Peneliti Temukan Infeksi Virus Zoonosis Baru Langya

TIM peneliti dari Cina, Singapura, dan Australia melaporkan 35 pasien di Provinsi Shandong dan Henan terinfeksi virus baru Langya henipavirus (LayV). Laporan yang diterbitkan di New England Journal of Medicine edisi Agustus itu menyebutkan bahwa mereka tertular virus yang berasal dari hewan (zoonosis).

Wang Linfa, anggota tim peneliti, mengatakan kepada media Cina, Global Times, Selasa, 9 Agustus lalu, bahwa kasus-kasus Langya sejauh ini belum berakibat fatal atau sangat serius sehingga masyarakat tidak perlu panik. Dia adalah profesor di Program Penyakit Menular Baru di Sekolah Kedokteran Duke National University of Singapore. Namun, dia menambahkan, hal ini perlu diwaspadai karena banyak virus di alam yang memiliki hasil yang tidak terduga ketika menginfeksi manusia.

Jenis baru henipavirus ini ditemukan dalam sampel usap tenggorokan dari pasien yang mengalami demam dengan riwayat kontak dengan hewan. Selain demam, pasien mengalami gejala kelelahan, batuk, dan mual. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan henipavirus dapat menyebabkan penyakit parah pada hewan dan manusia serta diklasifikasikan sebagai virus Biosafety Level 4 dengan tingkat kematian 40-75 persen, jauh lebih tinggi daripada tingkat kematian infeksi virus corona.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus