Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Duta Besar Uni Eropa (UE) untuk ASEAN, Sujiro Seam, mendukung transisi energi di Indonesia melalui berbagai proyek, di seperti pembangunan smart city di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pengembangan konektivitas kereta api di Surabaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Itu adalah proyek-proyek yang sangat penting dan akan dilaksanakan dalam jangka panjang karena butuh waktu," kata Seam saat ditemui wartawan dalam pembukaan Pekan Diplomasi Hijau di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat pada Ahad, 27 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seam mengatakan Uni Eropa belum bisa mengetahui kapan IKN akan efektif menggantikan Jakarta sebagai ibu kota baru. Namun, dia menegaskan komitmen Uni Eropa untuk mendukung Indonesia.
"Kami di sini untuk membantu dan bergabung dalam perjalanan menuju transisi hijau dan digital," ujarnya.
Seam menuturkan bahwa proyek-proyek itu menjadi bagian dari inisiatif unggulan Uni Eropa yakni Global Gateway. Inisiatif ini, jelas Seam, merupakan strategi untuk meningkatkan hubungan kecerdasan, kebersihan hingga keamanan di sektor digital, energi, dan transportasi. Dia juga menyebut langkah ini ditujukan untuk memperkuat sistem kesehatan, pendidikan, dan penelitian di seluruh dunia.
Lebih lanjut, Seam mengungkap bahwa upaya mitigasi perubahan iklim menjadi salah satu agenda utama Uni Eropa untuk mencapai netralitas karbon dan tingkat emisi bersih pada 2050. Dia menyebut bahwa Uni Eropa memiliki aturan tentang energi terbarukan, mobilitas cerdas, manufaktur, hingga pertanian.
"Untuk setiap sektor yang berkontribusi terhadap emisi karbon, kami mencoba memberlakukan aturan untuk memastikan bahwa emisi mereka berkurang seiring berjalannya waktu." tuturnya.
Tak sampai di situ, Seam menyebut bahwa kerja sama dengan ASEAN menjadi salah satu langkah Uni Eropa untuk mendapat tujuan itu. Dia mengajak anak-anak muda di kawasan ASEAN untuk melakukan gerakan yang menghasilkan perubahan. Menurut Seam, anak muda menjadi generasi pembawa perubahan yang berdampak di Indonesia, Asia Tenggara, hingga seluruh dunia.
"Anda harus menyadari hal-hal yang dapat membuat perbedaan. Dan, kemudian Anda harus menyebarkan berita karena memang pemuda adalah generasi pemimpin berikutnya," ucapnya.
Pilihan Editor: Uni Eropa Gelar Pekan Diplomasi Hijau di GBK