Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte menantang Presiden Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr. untuk menjalani tes narkoba di depan umum. Hal ini untuk membuktikan bahwa dia bukan pengguna narkoba pada Rabu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya tantang dia untuk menjalani tes darahnya di Luneta Park oleh lembaga independen atau dokter. Saya akan melakukan hal yang sama,” kata Duterte dalam jumpa pers di Kota Davao, Selasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Duterte juga mengatakan seorang pejabat Kabinet menggunakan kokain bersama Bongbong Marcos, dan menegaskan bahwa Marcos ada dalam daftar pantauan Badan Pemberantasan Narkoba Filipina (PDEA) – sebuah klaim yang sudah dibantah oleh PDEA.
Ia pun meminta Marcos menjelaskan alasan dirinya harus menjalani rehabilitasi di Jerman sebelum masa kampanye Pilpres 2022 dimulai.
Sebagai seorang pemimpin yang keras kepala dan menjadikan perang melawan narkoba sebagai pusat pemerintahannya, Duterte juga mengancam akan mempublikasikan daftar PDEA begitu dia mendapatkannya.
Mantan presiden tersebut melontarkan pernyataan tersebut setelah Ketua DPR Filipina Martin Romualdez, sepupu Bongbong Marcos Jr, menantangnya untuk membuktikan melalui bukti tuduhannya bahwa sang presiden adalah pengguna narkoba.
GMA Integrated News berusaha menghubungi Bongbong Marcos untuk memberikan komentarnya terkait pernyataan terbaru Duterte.
Dalam rapat umum doa di Kota Davao pada Minggu, Duterte menyebut Marcos "bangag" (kecanduan obat-obatan terlarang) dan menuduhnya sebagai pecandu narkoba, seraya memperingatkan pemerintah agar tidak melakukan amendemen Konstitusi untuk melanggengkan kekuasaan mereka.
Bongbong Marcos menertawakan tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa itu pasti efek dari fentanyl, obat yang Duterte akui telah dikonsumsi selama masa jabatannya sebagai presiden.
“Ini sangat membuat ketagihan dan mempunyai efek samping yang sangat serius,” kata Bongbong Marcos tentang fentanil.
Menurut Badan Pengawasan Obat Amerika Serikat, fentanil adalah obat opioid sintetik ampuh yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) untuk digunakan sebagai pereda nyeri dan anestesi.
GMA NEWS