Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Perdana Mentri Malaysia Muhyiddin Yassin tiba di kompleks Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur, Jumat pagi, 10 Maret 2023, pukul 8.40 waktu setempat, untuk menghadapi dakwaan terkait dugaan korupsi Jana Wibawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setibanya di pengadilan, Muhyiddin dan beberapa pimpinan koalisi Perikatan Nasional (PN) memasuki gedung pengadilan karena proses penuntutan dijadwalkan dimulai pukul 09.00, demikiandilaporkan Astro Awani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komisi anti-Korupsi Malaysia (MACC) pada Kamis, 9 Maret 2023, memerikasa dan kemudian menahan Muhyiddin Yassin dalam kasus Jana Wibawa atau proyek pemulihan ekonomi yang diluncurkan oleh pemerintahnya. Muhyiddin, menjadi perdana menteri dengan masa jabatan 17 bulan, antara 2020 dan 2021.
Ketua Umum Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) itu akan didakwa berdasarkan undang-undang terkait dengan penyalahgunaan kekuasaan dan pencucian uang. Muhyiddin akan disidang atas tujuh dakwaan korupsi oleh Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur.
Kedatangan mantan Perdana Menteri itu disambut ratusan pendukung yang terlihat di luar pengadilan sejak pukul 08.00. Kendaraan yang ditumpangi Muhyiddin tiba beberapa menit setelah kendaraan beberapa anggota parlemen PN tiba.
Di antara yang hadir mendampingi Muhyiddin adalah Wakil Presiden Bersatu Ahmad Faizal Azumi dan Sekjen Bersatu Hamzah Zainuddin. Tampak pula Anggota Dewan Tertinggi Bersatu Saifuddin Abdullah, Anggota Parlemen Putrajaya Radzi Md Jidin dan Anggota Parlemen Machang Wan Ahmad Fayhsal Wan Kamal.
Muhyiddin keluar dari MACC pada Kamis malam, setelah lebih dari delapan jam di dalam gedung. Dalam konferensi pers di luar gedung, Muhyiddin membantah korupsi dan menyebut tuduhan terhadapnya sebagai tuduhan selektif.
Anwar Bantah Intervensi
Sebelumnya, Muhyiddin menyebut tuduhan itu sebagai balas dendam politik. Muhyiddin dan partainya menghadapi penyelidikan korupsi sejak kalah dari Perdana Menteri Anwar Ibrahim dalam pemilihan yang diperebutkan dengan ketat pada November.
Anwar pada tahun lalu memerintahkan peninjauan proyek-proyek pemerintah senilai miliaran dolar yang disetujui oleh Muhyiddin, termasuk program bantuan Covid-19, dengan tuduhan tidak mengikuti prosedur yang tepat.
Anwar seperti dilaporkan Bernama pada Kamis, 9 Maret 2023, mengatakan, dia tidak ikut campur dalam penyelidikan dugaan korupsi yang melibatkan Muhyiddin.
Dua pemimpin dari partai Muhyiddin telah didakwa oleh MACC dengan suap atas proyek pemulihan ekonomi yang diluncurkan oleh pemerintahnya.
Bulan lalu, MACC mempertanyakan Muhyiddin mengenai proyek yang sama dan juga telah membekukan rekening bank milik pihak Muhyiddin.
Tuduhan terhadap Muhyiddin datang menjelang pemilihan daerah yang akan diadakan di enam negara bagian Malaysia pada pertengahan tahun ini. Koalisi mantan perdana menteri diperkirakan akan menjadi tantangan kuat bagi aliansi Anwar Ibrahim.
ASTRO AWANI, REUTERS, BERNAMA