Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kontingen Indonesia yang berpartisipasi dalam Jambore Pramuka Dunia di Saemangeum, Korea Selatan, tiba dengan selamat di penampungan sementara di asrama Universitas Wonkwang, Provinsi Jeollabuk, pada Selasa, 8 Agustus 2023. Peserta acara internasional itu dipindahkan oleh Pemerintah Korea Selatan menyusul cuaca ekstrem dan ancaman topan Khanun dalam beberapa hari ke depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Proses evakuasi dimulai pukul 08.00 pagi dengan mengangkut seluruh peserta berusia 14 hingga 17 tahun terlebih dahulu. Bus terakhir yang membawa kontingen Indonesia keluar dari perkemahan pada pukul 18.25 waktu setempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah Korea Selatan menyediakan lebih dari 1.000 bus untuk memindahkan 36.000 pramuka dari 150 negara.
Berthold Sinaulan, Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, dalam keterangan pers mengatakan, saat ini seluruh anggota kontingen Indonesia sudah aman di tempat penampungan. Berthold dalam keterangan terpisah menyebut perjalanan ke kampus sekitar 1 jam 45 menit berkendara dari area perkemahan.
Ada 1.600 kamar tidur yang cukup untuk 1.569 anggota kontingen Indonesia. “Saat ini semua anggota kontingen Indonesia dalam keadaan baik,” kata Bethold. Ia menyebut Kedutaan Besar RI di Seoul membantu evakuasi dengan mengerahkan staf dan mahasiswa yang fasih berbahasa Korea.
Asrama Universitas Wonkwang berjarak sekitar 55 kilometer dari Saemangeum, tepatnya di Provinsi Jeolla Utara. Lokasi ini jauh dari pusat kota Seoul, titik lain tempat evakuasi yang disediakan pemerintah setempat.
Topan Khanun diperkirakan akan melanda wilayah selatan Korea Selatan pada Kamis, 10 Agustus 2023, sebelum melacak semenanjung, menurut perkiraan cuaca. Badai serupa telah mendatangkan malapetaka di Jepang selatan.
Evakuasi tersebut merupakan pukulan teranyar bagi acara itu, setelah ratusan orang jatuh sakit akibat gelombang panas dan di tengah meningkatnya keluhan dari orang tua atas organisasinya. Cuaca buruk mendorong penarikan kontingen pramuka Amerika Serikat dan Inggris sebelumnya.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Senin memerintahkan tim tanggap darurat untuk menerapkan rencana terbaru tanpa kesalahan.
Pemerintah Korea Selatan kemudian bergerak cepat menyediakan delapan kota dan provinsi termasuk Seoul dan Provinsi Gyeonggi menjadi tuan rumah bagi pramuka selama sisa masa tinggal mereka di Korea Selatan. Sebanyak 4.000 peserta akan tetap berada di Provinsi Jeolla Utara di mana perkemahan itu berada, menurut kantor berita Yonhap.
Jambore secara resmi akan berlangsung selama sepuluh hari, hingga 12 Agustus. Menteri kesetaraan gender Kim Hyun-sook, yang departemennya menjalankan acara tersebut, bersikeras bahwa jambore akan dilanjutkan, dengan program alternatif dan pertunjukan K-pop.
Kontingen Indonesia dijadwalkan meninggalkan Korea Selatan ke Tanah Air, sesuai jadwal penerbangan masing-masing yaitu pada 12,13, dan 14 Agustus 2023. Rabu, 9 Agustus 2023, kegiatan Jambore akan berlanjut dengan kunjungan wisata ke beberapa tempat.
Sementara penutupan Jambore tetap sesuai jadwal pada Jumat malam, 11 Agustus 2023. Acara penutupan yang dimeriahkan Konser KPop itu akan dilaksanakan di Sang-am World Cup Stadium di Seoul.
DANIEL A. FAJRI