Dalam sorotan kamera dari jarak dekat, dua wanita dan anak-anaknya, termasuk seorang bocah 12 tahun yang dijanjikan pergi ke surga yang terbuat dari emas, akan menjadi lima bunga Falun Gong lewat pengorbanan diri massal dalam sebuah ledakan bom di Lapangan Tiananmen dua pekan lalu. Dua "bunga" yang lain dari sekte terlarang itu hendak melakukan hal yang sama, tapi polisi berhasil menghentikannya. Demikian reportase detail jaringan televisi berita Xinhua tentang ritual pengorbanan di lokasi tersebut tepat pada tahun baru Imlek, 23 Januari lalu.
Pekan silam, televisi Cina mulai menyiarkan secara luas bunuh diri berantai di Lapangan Tiananmen, Beijing, yang diselenggarakan oleh gerakan spiritual sekte Falun Gong. Dalam suatu siaran spesial setengah jam, televisi negara menyajikannya lengkap para korban bunuh diri tersebut hingga saat dirawat di ranjang rumah sakit.
Pemerintah Cina sering menambah kampanye media untuk meredam gerakan Falun Gong. Dengan daftar panjang dan deskripsi usaha bunuh diri oleh lima penganut sekte tersebut, media massa negara menunjukkan bahwa mereka tak lebih sebagai martir yang obsesif dari para anggota "pemuja setan".
Dalam pernyataan singkat yang berkembang di New York, Amerika Serikat, Falun Gong tak mengakui klaim itu. "Tak ada yang dapat mencegah orang-orang itu (melakukan bunuh diri massal)…, mereka hanya para pelaksana Falun Gong," kata salah seorang warga kelompok tersebut.
Dwi Arjanto (dari berbagai sumber)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini