Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim FBI pada Senin, 8 Agustus 2022 telah menggerebek rumahnya di Mar-a-Lago, negara bagian Florida. FBI juga membobol brankas Trump.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Eric Trump, anak Trump, menyebut penggeledahan FBI itu bagian dari penyelidikan atas dugaan penghilangan dokumen negara dengan membawanya ke luar Gedung Putih dan memindahkannya ke resor Trump tersebut.
Penggeledahan itu menjadi sinyalemen tingginya ketegangan dari beberapa penyelidikan yang dihadapi Trump, baik dalam kapasitasnya sebagai presiden atau pun pengusaha. FBI dalam sejarahnya belum pernah memeriksa seorang mantan presiden.
Presiden Donald Trump berbicara dalam unjuk rasa untuk memperebutkan sertifikasi hasil pemilu oleh Kongres AS, di Washington, 6 Januari 2021.[REUTERS / Jim Bourg]
Trump dalam sebuah pernyataan menyebutkan, penggeledahan itu melibatkan sekelompok besar agen FBI. Trump mengatakan rumahnya dikepung, digerebek, dan diduduki. Namun, dia tidak mengatakan mengapa penggerebekan itu terjadi.
"Setelah bekerja dan bekerja sama dengan instansi Pemerintah terkait, penggerebekan mendadak di rumah saya ini tidak perlu atau tidak pantas. Mereka bahkan membobol brankas saya!," kata Trump.
Kantor pusat FBI di Washington dan kantor cabangnya di Miami, sama - sama menolak berkomentar. Kementerian Kehakiman Amerika Serikat juga memilih untuk bungkam.
Eric Trump dalam wawancara dengan Fox News mengatakan penggeledahan tersebut berkaitan dengan kotak-kotak dokumen yang dibawa Trump dari Gedung Putih. Dia meyakinkan ayahnya telah bekerja sama dengan Arsip Nasional mengenai masalah ini selama berbulan-bulan.
Sebuah sumber yang mengetahui masalah ini juga mengkonfirmasi kepada Reuters penggerebekan itu kemungkinan terkait dengan penghapusan catatan rahasia Trump dari Gedung Putih. Saat terjadi penggerebekan, Trump sedang berada di New York. Fox News Digital menerbitkan foto Trump saat dia meninggalkan gedungnya.
Sejak meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2021, Trump tinggal di rumahnya di Palm Beach. Dia biasanya menghabiskan musim panas di klub golfnya di Bedminster, New Jersey, karena Mar-a-Lago biasanya tutup selama musim panas.
Undang-undang federal yang disebut Undang-Undang Catatan Kepresidenan Amerika, mensyaratkan memo, surat, catatan, email, faks, dan komunikasi tertulis lainnya yang terkait dengan tugas resmi presiden, tidak boleh dibawa (diambil).
Setiap penggeledahan di kediaman pribadi harus disetujui oleh hakim, setelah badan penegak hukum yang menyelidiki kasus ini, menunjukkan kemungkinan penyebab kenapa penggeledahan itu harus dilakukan. Itu hampir pasti juga akan disetujui oleh Direktur FBI Christopher Wray, seorang pejabat di era-Trump, dan bosnya, Jaksa Agung Merrick Garland. Jaksa Agung ditunjuk oleh Presiden Joe Biden.
Sebelumnya pada Februari 2022, staf arsip David Ferriero mengatakan kepada anggota DPR Amerika kalau Administrasi Arsip dan Catatan Nasional telah berkomunikasi dengan Trump sepanjang 2021 tentang pengembalian 15 kotak catatan. Dia akhirnya mengembalikannya pada Januari 2022.
Pada saat itu, Arsip Nasional masih melakukan inventarisasi, dan mencatat ada beberapa kotak berisi barang-barang yang ditandai sebagai informasi keamanan nasional rahasia (tidak ada di tempatnya). Trump sudah mengkonfirmasi bahwa dia telah setuju untuk mengembalikan catatan tertentu ke Arsip. Akan tetapi, dia menyebut itu sebagai proses yang lumrah dan arsip itu tidak akan membuktikan apapun.
Selain kasus catatan kepresidenan, Trump sedang diselidiki di sejumlah bidang lain, termasuk penyelidikan kongres terhadap kejadian pada 6 Januari 2021, yakni penyerangan oleh pendukung Trump di Gedung Capitol. Trump juga dituduh mencoba mempengaruhi hasil pemilu Georgia 2020.
REUTERS
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.