Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saham Twitter turun lebih dari 2 persen dalam setelah perusahaan mengatakan secara permanen menangguhkan akun Presiden AS Donald Trump karena risiko hasutan lebih lanjut untuk kekerasan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saham Twitter diperdagangkan pada US$ 50,20, turun 2,4 persen dari harga penutupan.
Twitter mengatakan pada Jumat, 8 Januari 2021, pihaknya telah secara permanen menangguhkan akun Presiden Donald Trump, dengan alasan risiko hasutan lebih lanjut untuk kekerasan menyusul serangan terhadap Gedung Capitol AS oleh para pendukungnya.
"Setelah meninjau secara cermat Tweet baru-baru ini dari akun @realDonaldTrump dan konteks di sekitarnya, kami telah secara permanen menangguhkan akun tersebut karena risiko hasutan kekerasan lebih lanjut," kata perusahaan itu dalam sebuah posting blog, dikutip dari Channel News Asia.
Trump yang memiliki 88 juta pengikut pada Jumat membagikan tweet yang mengatakan tidak akan menghadiri pelantikan Presiden terpilih Joe Biden. Dan Twitter menetapkan tweet tersebut melanggar kebijakan perusahaan ketika dibaca dalam konteks acara yang lebih luas di negara ini.
Platform media sosial Twitter memutuskan memblokir permanen akun Donald Trump setelah sempat memulihkan akun itu kemarin--pasca demo rusuh di Capitol Hill--namun kemudian menilai terjadi lagi pelanggaran oleh akun itu terkait risiko hasutan untuk melakukan kekerasan.
Sementara itu, perusahaan media sosial Facebook mengambil langkah menangguhkan akun Trump hingga setidaknya akhir masa jabatan presidennya, pada hari pelantikan Presiden AS terpilih Joe Biden, 20 Januari.
BISNIS I ANTARA
Baca juga: Donald Trump Absen Pelantikan Joe Biden, Ini Mantan Presiden Amerika yang Hadir
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini