Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Filipina akan mengirim kotak hitam pesawat militer yang jatuh akhir pekan lalu ke Amerika Serikat. Kotak hitam pesawat tentara Lockheed C-130 itu akan dikirimkan ke ahlinya untuk dianalisa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Panglima Militer Filipina Cirilito Sobejana mengatakan Amerika Serikat telah berkomitmen membantu mendapatkan informasi dari data penerbangan dan perekam suara kokpit. Hasul analisa tersebut bisa dijadikan panduan guna menjelaskan insiden tragis yang menewaskan 53 orang di provinsi selatan Jolo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sobejana mengatakan Filipina tidak memiliki kemampuan membaca data di kotak hitam. Namun dia tak menjelaskan kapan para ahli bisa menyelesaikan membaca data kotak hitam tersebut.
Pesawat jatuh itu membawa pasukan menuju lokasi para pemberontak saat jatuh. Jumlah penumpang pesawat 96 orang, dengan 53 tewas dalam kecelakaan udara militer terburuk di negara itu selama tiga dekade terakhir. Di antara yang tewas adalah tiga warga sipil di darat dan kru lainnya terluka.
"Saya mengatakan kepada mereka untuk melakukannya secepat yang kami bisa, kami ingin mendapatkan informasi atau fakta yang akurat," ujar Sobejana.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menawarkan bantuan kepada Filipina untuk menyelidiki kecelakaan tersebut. Dalam pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mereka membahas dukungan evakuasi medis yang diberikan oleh personel AS. Termasuk pula bantuan untuk mengidentifikasi korban.
Sobejana mengatakan 16 korban pesawat jatuh telah diidentifikasi. Beberapa korban terbakar tanpa bisa dikenali. Pihak berwenang akan mengandalkan catatan gigi dan pengujian forensik untuk mengidentifikasi mereka.
REUTERS