Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

Gedung Putih memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran ntuk eskalasi regional

12 April 2024 | 18.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Putih pada Kamis memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan udara mematikan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran untuk eskalasi regional lebih lanjut. Iran sebelumnya mengancam akan membalas serangan udara Israel ke konsulatnya di Suriah yang menewaskan tujuh orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat memberi tahu Iran bahwa mereka "tidak terlibat dalam serangan" di Damaskus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dan kami memperingatkan Iran agar tidak menggunakan serangan ini sebagai dalih untuk melakukan eskalasi lebih jauh di kawasan, atau menyerang fasilitas atau personel AS," kata Jean-Pierre kepada para wartawan.

"Saya akan sangat berhati-hati untuk tidak berbicara lebih jauh dari itu. Namun, kami sudah sangat jelas," tambahnya.

Dia menolak mengatakan apakah Iran telah menanggapi komunikasi AS tersebut.

Israel berada dalam kewaspadaan tinggi di tengah kekhawatiran kemungkinan pembalasan Iran terhadap sasaran-sasaran Israel. Ini menyusul ancaman publik dari Teheran bahwa serangan udara pada 1 April "tidak akan luput dari hukuman."

Sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting, tewas dalam serangan tersebut.

Iran menuduh Israel melakukan serangan itu dan berjanji akan membalasnya. Namun, Israel belum secara resmi mengakui bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Eskalasi tersebut terjadi ketika Israel terus melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas pada awal Oktober oleh Hamas, yang menewaskan sekitar 1.139 orang.

Lebih dari 33.100 warga Palestina telah tewas di Gaza, dan lebih dari 75.800 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

ANADOLU

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus