Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan dan Jepang siap memberikan bantuan kemanusiaan kepada Afghanistan yang baru saja dilanda gempa. Kedua negara itu, masing-masing tengah mengkoordinasikan pengiriman bantuan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, seperti dilansir Reuters, mengkonfirmasi pada Kamis, 23 Juni 2022, bahwa Seoul berencana memberikan bantuan kemanusiaan senilai US$ 1 juta (Rp14 miliar) kepada korban gempa di Afghanistan.
Kondisi rumah warga yang hancur akibat guncangan gempa di Provinsi Paktika, Afghanistan, 22 Juni 2022. Pejabat Taliban memprediksi jumlah korban tewas diperkirakan akan bertambah seiring informasi mengalir dari desa-desa terpencil. BAKHTAR NEWS AGENCY/Handout via REUTERS
Sementara, Pemerintah Jepang juga berencana memberikan bantuan ke Afghanistan. Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Seiji Kihara mengutarakan hal ini pada konferensi pers rutin pada Kamis, 23 Juni 2022. Pemerintah Jepang saat ini sedang menimbang untuk memberikan bantuan sesegera mungkin dan memantau situasinya untuk memahami kebutuhan lokal.
Gempa berkekuatan 6,1 skala richter mengguncang Afghanistan pada Rabu, 22 Juni 2022. Badan Survei Geologi Amerika Serikat atau USGS mengatakan, gempa itu terjadi sekitar 44 kilometer dari kota Khost, dekat perbatasan Pakistan.
Menurut USGS seperti diwartakan Dawn, gempa terjadi pada pukul 1:54 dini hari waktu setempat pada kedalaman 51 kilometer. Guncangan dirasakan lebih dari 500 kilometer, oleh sekitar 119 juta orang di Pakistan, Afghanistan, sampai India.
Juru bicara komandan militer Taliban di provinsi Paktika, Mohammad Ismail Muawiyah, mengatakan kepada Reuters pada Kamis, 23 Juni 2022, gempa itu menewaskan sekitar seribu orang dan melukai 1.500 lainnya.
Paktia adalah daerah yang paling parah dilanda bencana. Lebih dari 3 ribu rumah di sana remuk.
Kementerian Pertahanan Taliban memimpin upaya penyelamatan. Pejabat di Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Salahuddin Ayubi pada Rabu, 22 Juni 2022, mengatakan, jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat. Musababnya, beberapa desa berada di daerah-daerah terpencil di pegunungan dan membutuhkan waktu untuk mengumpulkan rinciannya.
Ayubi mengatakan, sebagian besar korban tewas dikonfirmasi berada di provinsi timur Paktika, dengan 255 tewas dan lebih dari 200 luka. Di provinsi Khost, ada 25 orang meninggal dan 90 orang dibawa ke rumah sakit.
Tenaga kesehatan dan tim bantuan kemanusiaan mengatakan, sejumlah orang yang tidak diketahui terjebak di bawah puing-puing, di daerah-daerah terpencil. Operasi penyelamatan diperumit oleh kondisi sulit, termasuk hujan lebat, tanah longsor, dan akses sulitnya.
Afghanistan saat ini tengah bergulat dengan krisis ekonomi akibat pengambilalihan rezim Taliban tahun lalu. Banyak negara yang dikenakan sanksi pada sektor perbankan Afghanistan dan miliaran dolar dalam bantuan pembangunan. Namun, bantuan kemanusiaan dari badan-badan internasional seperti PBB akan terus berlanjut. Seorang juru bicara kementerian luar negeri mengatakan Taliban akan menyambut bantuan internasional.
REUTERS
Baca juga: WNI di Afganistan Tinggal 6 Orang
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.