Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI pada Kamis, 29 Juli 2021, memastikan WNI yang menetap di Alaska, Amerika Serikat, selamat dari musibah gempa bumi 8.2 scala richter pada Rabu, 28 Juli 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gempa bumi persisnya terjadi di wilayah pesisir Kota Perryville, sekitar pukul 22.15 waktu Alaska. Perryville berjarak sekitar 800 kilometer dari kota Ancorage, yakni sebuah kota terbesar di Alaska.
Jalanan yang rusak usai diguncang gempa bumi di Anchorage, Alaska, 30 November 2018. Gempa juga merusak jendela toko, barang-barang dan rak-rak di gedung dua lantai di pusat kota, gangguan layanan listrik dan lampu lalu lintas ikut rusak. REUTERS/Nathaniel Wilder
Kementerian Luar Negeri RI mencatat jumlah WNI di Alaska sebanyak 61 orang. Mayoritas dari mereka tinggal di kota Anchorage dan menyampaikan bahwa mereka tidak merasakan peristiwa gempa bumi tersebut.
Ada beberapa WNI yang tinggal di pesisir kota Seward dan sempat di minta untuk evakuasi ke daratan yang lebih tinggi menyusul adanya “tsunami warning”. Namun evakuasi itu dibatalkan. Sejauh pantauan KJRI San Fransisko, mereka dalam keadaan baik.
Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan memastikan KJRI San Fransisko akan terus memonitor perkembangan dan menghubungi aparat setempat serta simpul-simpul WNI di kota-kota lain di Alaska untuk mengetahui kondisi mereka.
Gempa bumi berkekuatan 8,2 scala richter mengguncang semenanjung Alaska pada Rabu malam, 28 Juli 2021. Gempa memicu peringatan tsunami di kawasan tersebut. Tak ada korban jiwa atau kerusakan akibat bencana tersebut.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) memperingatkan ancaman tsunami ke wilayah Hawaii dan Guam di wilayah Pasifik. Badan Meteorologi Jepang juga sedang menyelidiki kemungkinan tsunami melanda negara tersebut. Sementara pihak berwenang di Selandia Baru mengatakan sedang menilai potensi bahaya di wilayah pesisir.
Episentrum gempa berada sekitar 91 kilometer di sebelah timur tenggara Perryville, Alaska. Menurut USGS, gempa diikuti sampai tujuh kali gempa susulan.