Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Otoritas Turki mengatakan sebanyak 5.775 bangunan hancur akibat gempa, dan korban terus bertambah.
Pemerintah Indonesia memastikan bakal mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang terkena dampak gempa Turki.
Seorang peneliti dari Belanda sebenarnya telah memprediksi potensi lindu di sana tiga hari sebelum kejadian.
TURKI — Cuaca musim dingin yang ekstrem merintangi upaya pencarian serta pengiriman bantuan bagi korban gempa di Turki dan Suriah. Di sejumlah wilayah, para korban gempa kesulitan mendapatkan pasokan bahan bakar. Hal itu diperparah dengan sambungan listrik yang masih terputus. Sebagian dari mereka memilih tidur di mobil yang berjejer di jalan-jalan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim penyelamat pun berkejaran dengan waktu di tengah badai salju untuk mengevakuasi korban gempa yang masih berada di bawah puing-puing bangunan yang runtuh. Di Kota Antakya, ibu kota Provinsi Hatay, dekat perbatasan Suriah, misalnya, suara seorang perempuan terdengar meminta pertolongan dari puing reruntuhan. Lima hingga enam anggota regu penyelamat dari departemen pemadam kebakaran Istanbul terus bekerja menggali reruntuhan di sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ayla, salah seorang korban gempa, mengatakan masih mencari ibunya yang diduga berada di bawah reruntuhan bangunan delapan lantai di Hatay. Gambar-gambar yang diambil drone dari Hatay menunjukkan puluhan blok apartemen runtuh, mengindikasikan jumlah kematian yang sebenarnya ada kemungkinan jauh lebih besar daripada penghitungan saat ini. “Belum ada yang selamat. Seekor anjing jalanan datang dan menggonggong di satu titik untuk waktu yang lama. Saya khawatir itu untuk mama saya. Tapi ternyata orang lain,” kata Alya seperti dikutip dari Reuters, Senin, 6 Februari 2023.
Seorang pria mencari korban reruntuhan gedung akibat gempa di Kahramanmaras, Turki, 7 Februari 2023. REUTERS/Suhaib Salem
Otoritas Manajemen Bencana dan Kedaruratan (AFAD) Turki mengatakan sebanyak 5.775 bangunan hancur akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 dan diikuti gempa kedua beberapa jam kemudian pada Senin dinihari itu. Sebanyak 20.426 orang terluka, yang jumlahnya diperkirakan terus meningkat. Presiden Turki Tayyip Erdogan menyatakan telah memberlakukan keadaan darurat di 10 provinsi zona bencana di negaranya. Seorang pejabat Persatuan Bangsa-Bangsa mengatakan ribuan anak-anak di antara korban meninggal. Menurut pemerintah Suriah dan tim penyelamat di wilayah barat daya yang dikuasai pemberontak, di Suriah, jumlah korban telah melebihi 1.600 orang.
Pihak berwenang Turki mengatakan sekitar 13,5 juta orang terkena dampak di area yang membentang sekitar 450 kilometer dari Adana di barat hingga Diyarbakir di timur serta 300 km dari Malatya di utara hingga ke Hatay di selatan. Sedangkan otoritas berwenang Suriah telah melaporkan kematian di wilayah Hama di selatan, 100 km dari pusat gempa.
Zeynep Atesogullari, korban gempa, digotong tim penyelamat di Diyarbakir, Turki, 7 Februari 2023. REUTERS/Sertac Kayar
Evakuasi WNI
Pemerintah Indonesia memastikan bakal mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang terkena dampak gempa Turki. Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal, menyatakan sebanyak 6.500 WNI tinggal di sejumlah wilayah di Turki. Dari jumlah tersebut, berdasarkan laporan awal Kedutaan Besar RI di Turki, terdapat sekitar 500 orang tinggal di area gempa dan sekitarnya. Sejauh ini, belum ada WNI yang menjadi korban tewas, tapi banyak yang terkena dampak, termasuk 40 orang Indonesia yang rumahnya hancur oleh gempa.
Menurut KBRI Ankara, jumlah WNI yang terkena dampak langsung per Senin malam tercatat 10 orang. Empat di antaranya dirawat di rumah sakit, termasuk satu orang di Kahramanmaras dan dua orang di Hatay yang dilaporkan sebelumnya. Enam orang lainnya masih dalam upaya evakuasi di beberapa wilayah. “Satu tim KBRI akan mengevakuasi 40 WNI dari Gaziantep. Mereka harus dievakuasi karena rumahnya hancur,” ujar Iqbal dalam konferensi pers secara virtual bersama Kementerian Luar Negeri di Jakarta, kemarin.
Iqbal mengatakan beberapa mahasiswa yang tinggal di asrama terpaksa mengungsi karena tempatnya telah hancur dan tidak mungkin lagi ditempati. Adapun rumah sementara yang disiapkan pemerintah setempat juga sudah penuh sehingga tidak bisa lagi menampung sejumlah mahasiswa itu. “Saat ini mereka ada yang tinggal di masjid hingga di stadion olahraga,” katanya.
Selain WNI di Gaziantep, di Kahramanmaras, ada 40 orang yang berada di lapangan yang juga akan dievakuasi. Sebanyak 100 orang lainnya di wilayah itu tinggal di rumah pengungsian. Di Diyarbakir, ada 14 orang yang juga diungsikan. “Dari kota itu ke Ankara dalam kondisi normal sekitar enam jam, dengan kondisi saat ini bisa sembilan jam,” kata Iqbal. Ia menyebutkan Turki dalam dua pekan ini dilanda cuaca ekstrem dan badai salju.
Adapun di Adana, Iqbal tak merinci jumlah WNI yang menjadi korban. Ia hanya menyebutkan ada satu keluarga dievakuasi. Di Hatay, ada sembilan orang, dengan tiga orang di antaranya mengalami patah tulang. Beberapa WNI di sejumlah titik masih belum bisa terjangkau, termasuk ibu dan anak di Antakya.
Kedutaan Besar Turki di Jakarta secara resmi telah mengirim surat untuk menanyakan kemungkinan pemberian bantuan ke Ankara. KBRI Ankara mengatakan pemerintah melalui perwakilannya di Turki tengah memberikan bantuan awal berupa pengiriman satu kontainer bahan makanan untuk diserahkan ke Bulan Sabit Merah Turki (Kizilay) di Gaziantep. “Bentuk bantuan selanjutnya sedang dibahas oleh kementerian yang memiliki tanggung jawab dengan pemberian bantuan dalam kondisi darurat kemanusiaan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, di Jakarta.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah korban gempa Turki bisa naik delapan kali lipat dari penghitungan sementara. "Ada potensi terus terjadi akibat reruntuhan lebih lanjut sehingga kami sering melihat urutan peningkatan delapan kali lipat pada jumlah awal," ujar petugas darurat senior WHO untuk Eropa, Catherine Smallwood, kepada AFP seperti dilansir dari NDTV, kemarin.
Seorang anak berhasil diselamatkan dari reruntuhan gedung akibat gempa di Hatay, Turki, 7 Februari 2023. REUTERS/Umit Bektas
Prediksi Potensi dan Peringatan Dini
Sebelum gempa memporak-porandakan wilayah Turki dan Suriah, seorang peneliti dari Belanda sebenarnya telah memprediksi potensi lindu di sana tiga hari sebelum kejadian. Seperti dilansir Al Arabiya pada Senin, 6 Februari 2023, dalam sebuah cuitan yang dikirim pada Jumat, peneliti di Solar System Geometry Survey (SSGEOS) yang berbasis di Belanda, Frank Hoogerbeets, mencuit: “Cepat atau lambat akan ada ~M 7,5 #gempa bumi di wilayah ini (Turki selatan-tengah, Yordania, Suriah, Libanon)."
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat, gempa berkekuatan mangnitudo 7,8 pertama terjadi pada pukul 04.17 pagi waktu setempat. Gempa ini juga dirasakan di Siprus, Mesir, Israel, dan Libanon. Gempa kedua berkekuatan magnitudo 7,5 melanda Turki tenggara sekitar sembilan jam kemudian pada Senin sore.
Gempa awal, yang berpusat di dekat Gaziantep di Turki tengah, merupakan yang paling mematikan yang melanda negara itu dalam lebih dari 20 tahun terakhir. Kekuatan gempa ini sama dengan gempa pada 1939, yang paling kuat yang pernah tercatat di Turki. Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan sedikitnya 912 orang tewas saat tim SAR menyebar ke seluruh negeri. Sekitar 700 orang juga dilaporkan tewas di barat laut Suriah.
IMAM HAMDI | DANIEL A. FAJRI | REUTERS | AFP | AL ARABIYA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo