Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gempa dengan magnitudo 7,3 mengguncang ibu kota negara kepulauan pasifik Vanuatu, Port Vila, pada Selasa, 17 Desember 2024. Bencana ini menyebabkan kerusakan parah di Vanuatu termasuk gedung perkantoran dan mengakibatkan timbulnya korban jiwa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gempa di Vanuatu
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Korban
Dikutip dari Antara, dari 14 orang jumlah korban jiwa dalam data terbaru terdapat dua orang warga Cina yang meninggal. "Sejauh ini, dua warga negara Cina meninggal dunia dan dua lainnya cedera akibat gempa tersebut," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Rabu, 18 Desember 2024.
Adapun menurut otoritas Vanuatu, kerusakan terparah akibat gempa terjadi di Ibu Kota Port Vila hingga Rabu, 18 Desember 2024. Tercatat lebih dari 200 korban luka. Upaya penyelamatan untuk mengevakuasi orang-orang yang terjebak di reruntuhan bangunan dan puing-puing terus dilakukan sepanjang malam, laporan dari radio RNZ Selandia Baru
2. Tidak Ada Korban WNI
Kementerian Luar Negeri menyatakan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban gempa di Vanuatu. "Hingga saat ini tidak ada informasi WNI yang menjadi korban gempa (di Vanuatu)," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu RI Judha Nugraha saat dihubungi di Jakarta pada Rabu, 18 Desember 2024, dikutip dari Antara.
KBRI di Canberra yang memiliki akreditasi di Vanuatu telah berkoordinasi dengan otoritas di negara kepulauan tersebut. Berdasarkan data KBRI Canberra, tercatat ada 48 WNI yang berada di Vanuatu, dengan mayoritas bekerja sebagai awak kapal.
3. Tidak Berdampak ke Indonesia
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi berkekuatan 7,3 magnitudo dengan potensi tsunami di Vanuatu pada Selasa, 17 Desember 2024 tidak berdampak ke wilayah Indonesia.
Direktur Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan gempa berkekuatan menengah itu dipicu oleh aktivitas subduksi atau penunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Pasifik.
Adapun laju penujaman aktivitas subduksi di Vanuatu itu berada pada angka 92 milimeter per tahun, hingga menimbulkan gempa dengan kombinasi mendatar. "Berdasarkan pemantauan jenis gempa ini tergolong sebagai gempa dangkal yang dilaporkan menimbulkan tsunami. Namun tidak mempengaruhi wilayah Indonesia," katanya pada Selasa, 17 Desember 2024 dikutip dari Antara.
BMKG, kata dia, melakukan pemodelan tsunami untuk memastikan dampak dari tsunami yang ditimbulkan dengan menggunakan sistem yang dimiliki. Hasil menunjukkan bahwa gempa ini tidak menimbulkan ancaman, terutama daerah wilayah bagian timur yang berjarak dekat dari pusat gempa. "Tidak berpotensi menimbulkan tsunami ke Indonesia," ucapnya.
4. Kerusakan Kantor Kedutaan
Gempa yang mengguncang Vanuatu menyebabkan kerusakan parah di sejumlah lokasi terdampak. Rekaman yang diunggah di media sosial menunjukkan jendela-jendela tertekuk dan pilar-pilar beton runtuh di sebuah gedung yang menampung kedutaan besar asing di Port Vila.
Adapun kedutaan besar yang rusak termasuk milik Amerika Serikat, Prancis, Selandia Baru, dan Inggris, menurut laporan kantor berita Reuters. Kedutaan Besar Amerima Serikat di Port Moresby, Papua Nugini, menyebut Kedutaan Besar Amerika di Port Vila telah mengalami kerusakan parah dan akan ditutup sampai ada pemberitahuan lanjutan.
"Pikiran kami tertuju pada semua orang yang terkena dampak gempa bumi ini. Pemerintah Amerika akan bekerja sama erat dengan mitra kami di Vanuatu," kata kedutaan dalam sebuah pernyataan.
Dikutip dari CNN, gempa telah meruntuhkan bangunan, menghancurkan mobil, dan beberapa orang dikhawatirkan terjebak di bawah reruntuhan. Akses juga terhalang karena tanah longsor yang terjadi di dekat terminal pengiriman internasional di Port Villa.
5. Kronologi Gempa
Pada Selasa, 17 Desember 2024, gempa bumi dengan magnitudo 7,3 dilaporkan terjadi di pesisir negara Pasifik, Vanuatu, dan ancaman tsunami telah diumumkan institusi seismologi dan meteorologi Amerika Serikat.
Menurut Badan Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa terjadi pada 12.47 waktu setempat (08.47 WIB), sekitar 30 kilometer di bagian barat ibukota negara, Port Villa, dengan pusat gempa pada kedalaman 43 kilometer. Awalnya, gempa dilaporkan berkekuatan magnitudo 7,4 tetapi kemudian dikoreksi.
Adapun peringatan tsunami yang dikeluarkan Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika (NOAA), juga kemudian dibatalkan. Perdana Menteri Vanuatu Charlot Salwai mengatakan status darurat dan jam malam telah diberlakukan di daerah-daerah yang paling terkena dampak.
Suci Sekarwati, Dewi Rina Cahyani turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: WNI Selamat dari Gempa Bumi di Vanuatu