Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin agama Katolik ritus timur Ukraina pada Sabtu, 23 Desember 2023, mengatakan sebuah dokumen yang disahkan oleh Paus Fransiskus pekan ini yang mengizinkan pemberkatan bagi pasangan sesama jenis tidak berlaku untuk gerejanya dan ajarannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Uskup Agung Sviatoslav Shevchuk mengatakan dokumen Vatikan itu "menafsirkan makna pastoral dari berkat di Gereja Latin" tetapi tidak menyebutkan isu-isu yang mengatur gereja timur, atau Katolik Yunani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi... Deklarasi ini hanya berlaku untuk Gereja Latin dan tidak memiliki kekuatan hukum bagi umat Gereja Katolik Yunani Ukraina," kata Shevchuk dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan berkat tidak dapat dipisahkan dari ajaran gereja dan “sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik tentang keluarga sebagai kesatuan cinta yang setia, tak terpisahkan, dan subur antara seorang pria dan seorang wanita.”
Gereja ritus timur beribadah menurut ritus yang mirip dengan iman Ortodoks, tetapi berada dalam persekutuan dengan Roma berdasarkan perjanjian abad ke-16. Penindasan memaksa gereja tersebut melakukan gerakan bawah tanah pada masa Soviet dan kini gereja tersebut memiliki sekitar 4,5 juta umat paroki, atau sekitar 10 persen dari populasi Ukraina.
Dokumen dari kantor doktrin Vatikan mengatakan para pendeta Katolik Roma dapat memberikan pemberkatan kepada pasangan sesama jenis selama mereka tidak menjadi bagian dari ritual atau liturgi gereja biasa. Disebutkan bahwa pemberkatan seperti itu akan menjadi tanda Tuhan menyambut semua orang, tetapi jangan sampai tertukar dengan sakramen pernikahan heteroseksual.
Hak-hak kaum gay mengalami kemajuan di Ukraina dan negara-negara bekas Soviet lainnya di luar Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyatakan simpatinya atas penegakan hak-hak kaum gay, meskipun ia mengesampingkan perubahan konstitusi yang mengizinkan pernikahan sesama jenis saat negaranya sedang berperang.
REUTERS
Pilihan Editor: Biden Telepon Netanyahu: Saya tidak Meminta Gencatan Senjata