Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Gorbachev, dan ayam dan telur

Kondisi ekonomi uni soviet runyam, kelompok 6-7 belum bersedia memasok dana bila tak ada jaminan reformasi politik dan ekonomi. diusulkan, soviet menjadi anggota luar biasa imf.

20 Juli 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Reformasi dulu, atau dana dulu? Kelompok G-7 belum mau mencairkan dana buat Soviet. Ada kemungkinan Soviet diusulkan men- jadi anggota luar bisa Dana Moneter Internasional dahulu. APA yang dikerjakan Mikhail Gorbachev, sebelum dipersilakan masuk oleh Kelompok G-7 di London, pekan ini? Rencananya, nonton opera Cinderella gubahan Antonio Rosselini, komponis Italia abad ke-19. Apa boleh buat, memang baru Rabu pekan ini, setelah sidang tahunan kelompok tujuh negara industri terkemuka selesai, George Bush, Mitterrand, dan kawan-kawannya bersedia menerima tamu yang mencari bantuan dana ini. Kesabaran Gorby tampaknya menjadi indikasi pentingnya bantuan dana itu. Dua tahun Presiden Soviet itu berada di waiting list, sebelum akhirnya diundang oleh kelompok paling bergengsi di dunia yang didirikan pada 1975 ini. Tapi mengapa G-7? Sejak perestroika digelindingkan lima tahun yang lalu, para ahli ekonomi reformasi Soviet tahu bahwa pembangunan ekonomi negerinya tak mungkin berhasil tanpa pasokan dana baru. Dari dalam negeri sendiri, itu mustahil, karena ekonomi Soviet bukannya menunjukkan grafik naik tapi turun. Suatu pengumpulan pendapat yang belum lama ini diselenggarakan di antara mahasiswa di Moskow dan Leningrad, 40% responden mengaku ingin beremigrasi untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Sampai pekan lalu, menurut penulis New York Times Service Serge Schmemann, keadaan di Moskow tak berubah. Harga-harga kebutuhan pokok naik tiga kali lipat, tapi tetap saja rak-rak toko kosong. Dengan anggaran negara yang masih bisa disediakan, birokrasi berjalan terhuyung-huyung. Gorbachev pernah menyebut jumlah US$ 100 milyar, untuk memperbaiki ekonomi negerinya. Sebagai negeri yang belum tergabung dalam lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional, kemana lagi mencari jumlah bantuan sebesar itu bila tak ke G-7. Bila Gorbachev optimistis, tentulah bukannya tanpa alasan. Ia memang belum bisa mengalahkan sama sekali kelompok garis keras yang pada dasarnya menolak glasnost dan perestroika. Tapi saat ini, oleh pihak Barat, Gorbachev masih dianggap sebagai figur yang bisa menghadapi kekuatan garis keras komunis yang belum sama sekali habis. Misalnya, ia berhasil meloloskan undang-undang baru yang membebaskan rakyat Soviet bepergian ke mana pun. Meskipun UU itu baru akan berlaku 1993 nanti, ini sudah cukup dijadikan peluru untuk menodong G-7. Kebebasan bepergian ke luar negeri adalah salah satu syarat utama yang diajukan Amerika sebelum memberikan bantuan dalam jumlah besar pada Soviet. Tapi, sebagaimana diketahui, Amerika dan Prancis, terutama, belum mau memasok dana bila tak ada jaminan reformasi politik dan ekonomi Soviet bisa berjalan. "Reformasi harus jalan dulu, sebelum ada bantuan dana," kata Presiden Bush di Rambouillet, Prancis, dalam konperensi pers bersama Presiden Prancis Mitterrand, sebelum keduanya terbang ke London. "Tapi ini bukan soal ayam dan telur," kata Mitterrand menimpali. Maksudnya, mana yang harus didahulukan, reformasi dulu atau dana bantuan. "Pokoknya, kami harus menolong Soviet hingga bisa sukses." Karena syarat itulah, Jumat pekan lalu utusan khusus Gorbachev sudah tiba terlebih dulu di London. Yevgeni Primakov datang membawa 23 halaman konsep perubahan ke arah ekonomi pasar. Dalam konsep itu disebutkan juga permintaan keringanan utang dan investasi besar di proyek energi, bantuan distribusi bahan pokok, dan bantuan mengubah industri militer jadi in- dustri nonmiliter. Namun, menurut sejumlah pejabat Barat, konsep itu setengah-setengah. Yakni setengah mau pasar bebas, setengahnya masih berbau konsep ekonomi terkendali. Sejauh ini memang ada beberapa konsep di Soviet (lihat Biar Rakyat tak Kaget). Itu bukannya tak disadari oleh Gorbachev. Ia memang tak akan menerima bulatbulat kapitalisme dan membuang sosialisme. "Kita sedang menuju satu masyarakat baru, dan itu bukan cuma ada satu model," katanya pekan lalu. Persoalannya sekarang berpulang pada G-7. Suara dari London baru menyebutnyebut bantuan teknis dan konsultasi, bukan hard currency alias fulus dalam mata uang kuat. Apalagi ada Jepang, yang masih jengkel karena sengketa empat pulaunya yang masih dikuasai Moskow. Perdana Menteri Toshiki Kaifu malah sinis, tentang bantuan uang itu. "Tak ada gunanya menuangkan air ke botol yang tak berdasar," katanya pekan lalu. Komentar yang agak menenteramkan hati datang dari John Major, tuan rumah sidang G-7 kali ini. Katanya, membaca Rencana Gorbachev -- nama yang diberikan oleh Ignatenko, juru bicara Krem- lin, untuk konsep gado-gado itu -- harus hati-hati, karena masalahnya "memang sangat kompleks." Pokoknya, sampai hari pertama sidang G-7, bantuan dana buat Soviet masih nol. Jalan paling aman, kata Taizo Watanabe, juru bicara PM Kaifu, mendukung usul Amerika. Yakni, mendesak Dana Moneter Internasional agar menerima Soviet sebagai anggota luar biasa. Tujuannya, agar ada yang mengontrol negeri itu bila "tak disiplin" menjalankan pembaruan ekonomi dan politiknya. Dana Moneter Internasional tahun-tahun belakangan ini memang mengaitkan dana dan politik. Adakah keajaiban nanti, misalnya ada yang bisa mengusulkan konsep yang mirip sepatu Cinderella, hingga Soviet terangkat nasibnya? Yopie Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus