Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang guru SMA Hebi, Provinsi Henan, Cina, diminta untuk bertanggung jawab kepada manajemen sekolah dan meminta maaf kepada orang tua murid dan murid karena telah mengunggah secara online daftar murid yang melanggar aturan. Tindakan guru tersebut memancing perdebatan terkait privasi murid.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kasus ini bermula pada 27 Januari 2021 ketika guru, yang dipublikasi dengan nama marga Yue, mengunggah ke WeChat melalui akun sekolah pelanggaran indisipliner yang dilakukan puluhan murid sekolah itu mulai 18 Januari – 24 Januari 2021. Nama murid tersebut ditulis secara detail, berikut kelas dan pelanggaran yang mereka lakukan.
Pelanggaran yang umum dilakukan murid-murid diantaranya tidur di dalam kelas, ngobrol, terlambat ke sekolah, main-main dengan ponsel, makan di dalam kelas, menyisir rambut, duduk sembarangan, tidak mencatat, ke toilet selama ujian berlangsung, menguap dan ponsel tidak di-study-mode.
Unggahan Yue tersebut sudah dihapus dan akun WeChat sekolah sudah ditutup. Kepala sekolah SMA Hebi, Feng Xiliang, dan seorang guru psikologi sudah berkomunikasi dengan murid-murid yang namanya ada daftar tersebut untuk mengurangi dampak mental, yang mereka alami.
Pihak sekolah telah meminta para guru untuk belajar dari kejadian ini, meningkatkan manajemen aturan dan mencegah insiden semacam ini terulang lagi. Feng mengatakan kepada Beijing News niat Yue mengunggah dafar murid yang melanggar aturan agar murid yang lebih senior bisa lebih fokus pada pelajaran, hanya saja pendekatannya kurang tepat.
Yue pun sudah mengakui kesalahannya bahwa mengunggah nama-nama murid yang melanggar aturan secara online tidak dapat dibenarkan. Guru-guru tidak memantau murid selama 24 jam, namun mencatat murid-murid yang tidak efisien belajar di kelas. Sebelumnya daftar murid-murid yang melanggar aturan hanya dibagikan pada kalangan guru dan murid, bukan dipublikasikan ke dunia maya.
Sumber: https://www.asiaone.com/china/chinese-teacher-told-apologise-post-listed-students-misbehaviour