Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina Rodrigo Duterte memutuskan untuk mengkarantina pulau utama Filipina. Ia menganggap pembatasan perjalanan dan pergerakan yang dilakukan selama ini tidak cukup untuk menekan pandemi virus Corona yang sudah memakan ribuan korban di seluruh dunia.
"Saat ini kita bertarung dengan musuh yang tidak hanya berbahaya, tetapi juga tidak terlihat. Dalam perperangan ini, kita semua adalah tentara," ujar Duterte sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Senin malam, 16 Maret 2020.
Dengan pengumuman ini, maka otomatis Filipina bisa dianggap melakukan lockdown. Selain mengkarantina pulau utama Filipina, Duterte juga mematikan jaringan transportasi, memerintahkan semua bisnis untuk berhenti beroperasi, serta memerintahkan warga di sana untuk mengurung diri di rumah.
Tidak berhenti di situ, Duterte menyatakan bahwa dirinya juga akan bersikap tegas terhadap mereka yang mencoba melanggar kebijakan karantinanya. Siapapun yang melanggar akan ditangkap oleh polisi atau militer serta menjalani hukuman penjara.
Sebelum menerapkan lockdown di pulau utama Filipina ini, Duterte sudah melakukan hal serupa di Manila sejak pekan lalu. Dalam penerapannya, Duterte membatasi perjalanan, menerapkan jam malam, serta melarang publik untuk berkumpul. Tempat-tempat yang potensial untuk berkumpul di Manila, seperti mall, ia tutup.
"Saya tidak bisa menerka-nerka apa yang akan terjadi. Saya harus bertindak. Dengan begitu, jika ada situasi atau kasus di mana harus ditangani, kami bisa bertindak cepat," ujar Duterte.
Duterte menyadari bahwa kebijakan yang diambil terhitung eksrim dan bisa berdampak kepada hajat hidup orang banyak. Selain itu, juga bisa berdampak ke kelangsungan bisnis banyak orang. Namun, Ia menjelaskan bahwa langkah itu harus ia ambil. Ia berharap perusahaan-perusahaan bisa menyokong para karyawannya selama masa karantina.
"Kamu harus menutup bisnismu karena itu perintah. Dengan tetap membuka bisnis, kamu malah memperparah penyebaran penyakit, bukannya menolong," ujar Duterte.
Hingga berita ini ditulis, sudah ada 140 kasus virus Corona di Filipina. Sementara itu, untuk korban meninggal, ada 12 orang.
ISTMAN MP | REUTERS | SOUTH CHINA MORNING POST
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini