Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Badan Kepolisian Nasional Korea Selatan, Yoon Hee Keun meminta maaf atas tragedi pada malam Halloween Itaewon pada Sabtu malam 29 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Itaewon memang menjadi pusat kehidupan malam paling populer di Seoul, Korea Selatan, apalagi perayaan Halloween tahun ini adalah yang pertama kalinya sejak pandemi Covid-19, sehingga banyak sekali orang berkerumun tanpa pembatasan sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Publik menyakini bahwa tragedi berdarah di Itaewon ini adalah karena kelalaian pihak berwenang.
Dan ini juga dipertegas setelah Kepala Polisi Nasional Yoon, mengatakan dalam konferensi pers Selasa 1 November 2022, bahwa kepolisian sudah banyak menerima panggilan sebelum tragedi itu terjadi. Namun keseriusan panggilan tersebut tidak direspon dengan sigap.
Sehingga ketika tragedi terjadi, pengendalian kerumunan yang berdesak-desakan kurang memadai. Oleh karena itu, Yoon membungkuk-bungkuk di hadapan wartawan dalam konferensi pers dan menyatakan dirinya bertanggung jawab atas tragedi yang telah merenggut sedikitnya 156 jiwa tersebut.
Baca juga : Tragedi Halloween Itaewon, Kepala Polisi Baru Tahu 2 Jam Kemudian
Peristiwa ini adalah tragedi paling mematikan bagi Korea Selatan sejak tahun 2014, dan Yoon juga mengakui bahwa respon polisi dalam menangani tragedi Halloween Itewon sangat tidak sigap.
“Saya akan berusaha melakukan yang terbaik untuk mencegah tragedi tragis serupa terulang lai di masa depan di saat sekali lagi, perasaan bertanggung jawab atas keselamatan publik tidak akan pernah hilang terutama akibat insiden ini,” demikian Yoon seperti dikutip dari CBS News.
Petugas menyisir gang sempit yang menjadi lokasi insiden dalam perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, 30 Oktober 2022. Pengunjung festival Halloween itu mulai bertumbangan ketika kerumunan terus melakukan dorong-mendorong di dalam gang sempit berukuran lebar empat meter itu. REUTERS/Kim Hong-ji
Respon ini sangat mengecewakan dan Kepolisian Korsel akan melakukan penyelidikan intensif yang teliti dan cepat untuk melihat tidakan dan reaksi yang sepatutnya ketika petugas polisi setelah menerima panggilan mendesak.
Selain Kepala Kepolisian Nasional Yoon, banyak pejabat-pejabat Korea Selatan yang lain juga melayangkan permintaan maaf kepada publik karena tidak bisa mencegah tragedi Halloween Itaewon tersebut terjadi.
FANI RAMADHANI
Baca juga : Transkrip Panggilan Telepon Ungkap Horor Sebelum Tragedi Itaewon
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.