Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kejaksaan Korea Selatan mendakwa Kepala Badan Kepolisian Metropolitan Seoul (SMPA) Kim Kwang-ho atas tuduhan kelalaian dalam menangani tragedi kerumunan Halloween Itaewon pada 2022 yang menewaskan hampir 160 orang. Kantor Kejaksaan Distrik Seoul Barat dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Jumat, 19 Januari 2024 mengatakan Kim didakwa melakukan kelalaian profesional yang mengakibatkan cedera atau kematian,
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kim tercatat menjadi pejabat kepolisian berpangkat tertinggi yang didakwa atas tragedi tersebut. Menurut pernyataan kantor kejaksaan, sebagai ketua SMPA, Kim dituduh tidak mengambil tindakan yang diperlukan, seperti mengerahkan pasukan polisi yang memadai dan memastikan komando dan pengawasan yang tepat pada hari terjadinya peristiwa tersebut. Kejaksaan juga mengatakan Kim dapat melihat potensi bahaya yang timbul dari kepadatan yang berlebihan di kawasan Itaewon.
Dakwaan terhadap Kim muncul lebih dari setahun setelah insiden kerumunan atau crowd crush pada Oktober 2022, yang menewaskan 159 orang pada perayaan Halloween di akhir pekan di distrik hiburan Itaewon, Seoul, Korea Selatan.
Perayaan tahunan di kawasan Itaewon yang terkenal dengan kehidupan malamnya, berubah menjadi tragedi mematikan pada 29 Oktober 2022 setelah puluhan ribu anak muda berkerumun di gang-gang sempit untuk merayakan Halloween pertama setelah pembatasan Covid-19. Tim investigasi mengatakan pihak berwenang termasuk polisi tidak merancang langkah-langkah keselamatan meski kerumunan orang banyak memungkinkan terjadinya kecelakaan, dan tidak mengambil langkah-langkah yang tepat bahkan setelah ada seruan penyelamatan.
Pada Januari 2023, tim investigasi khusus merujuk Kim dan 22 aparat Kepolisian, anggota penyelamat, dan kantor distrik lainnya ke penuntutan atas tuduhan terkait dengan tanggapan pemerintah yang tidak memadai terhadap insiden tersebut.
REUTERS
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini