Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Itaewon merupakan simbol kehidupan malam yang bebas di Ibu Kota Seoul, Korea Selatan. Kegilaan para pengunjung datang ke Itaewon untuk merayakan Halloween setelah lebih dari dua tahun tertunda akibat pandemi Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sayang, perayaan tersebut berubah menjadi insiden tragis. Pada Minggu pagi, 30 Oktober 2022, kostum dan barang-barang pribadi pengunjung bercampur bercak darah di jalanan yang sempit. Korban yang selamat berkerumun menutup tubuh dengan selimut darurat di tengah kerumunan petugas gawat darurat, aparat kepolisian dan media.
Petugas menyisir gang sempit yang menjadi lokasi insiden dalam perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, 30 Oktober 2022. Pengunjung festival Halloween itu mulai bertumbangan ketika kerumunan terus melakukan dorong-mendorong di dalam gang sempit berukuran lebar empat meter itu. REUTERS/Kim Hong-ji
Choi Sung-beom, Kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan, mengatakan banyak dari korban tewas berada di dekat klub malam. Di antara korban tewas ada WNA, yang berasal dari Cina, Iran, Uzbekistan dan Norwegia.
Saksi mata menggambarkan kerumunan menjadi semakin tidak terkendali saat malam semakin larut. Puncak kekacauan terjadi sebelum pukul 10:20 malam waktu setempat, di mana kerumunan mulai berdesak-desakan. Saksi mata menceritakan aparat kepolisian yang bertugas mengamankan acara Halloween Iteawon tersebut juga harus berjuang untuk mengendalikan massa.
Moon Ju-young, 21 tahun, mengatakan di gang sebelum insiden itu sudah terlihat tanda adanya masalah. Dia mengatakan kepada Reuters perayaan halloween pada Sabtu kemarin di Itaewon 10 kali lipat lebih ramai dari biasanya.
Rekaman video di media sosial memperlihatkan ada ratusan orang yang memadati gang sempit dan miring. Mereka tidak bisa bergerak ketika petugas gawat darurat dan aparat kepolisian berusaha membebaskan mereka. Choi mengatakan semua korban tewas kemungkinan besar akibat insiden di gang itu.
Menurut petugas pemadam kebakaran dan sejumlah saksi mata, orang-orang terus membanjiri gang itu meskipun gang tersebut sudah penuh dan sesak. Ketika salah satu dari orang-orang jatuh dan membuat orang-orang di belakang terguling-guling di atas yang lain.
Seorang ibu mengatakan putrinya ditarik dari himpitan orang-orang. Untungnya dia selamat setelah terjebak selama lebih dari satu jam.
Kamar mayat darurat didirikan di sebuah gedung di samping tempat kejadian. Sekitar empat lusin mayat didorong keluar dengan tandu beroda dan dipindahkan ke fasilitas pemerintah untuk mengidentifikasi para korban.
Distrik Itaewon populer di kalangan anak muda Korea Selatan, puluhan bar dan restoran di distrik itu pada Sabtu, 29 Oktober 2022 dihias untuk acara Halloween setelah aktivitas bisnis di sana mengalami penurunan tajam selama masa pandemi Covid-19.
"Anda ingat kerumunan besar saat Natal dan kembang api, nah ini beberapa kali lipat lebih besar dari kerumunan semua itu," kata Park Jung-hoon, 21 tahun.
Sementara itu, para pemimpin dari berbagai negara menyampaikan belasungkawa, termasuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping. Warga Cina termasuk di antara korban tewas dan luka-luka.
Presiden Yoon menggelar rapat darurat dengan pembantu senior dan memerintahkan dibentuk satuan tugas (Satgas) untuk mengamankan sumber daya, serta merawat korban luka-luka. Yoon juga memerintahkan agar dilakukan penyelidikan menyeluruh penyebab musibah ini terjadi.
Peristiwa ini merupakan yang paling mematikan di Korea Selatan sejak tenggelamnya kapal feri Sewol pada 2014, yang menewaskan 304 orang. Sebagian besar korban tewas adalah pelajar SMP.
Tenggelamnya kapal feri Sewol, dan kritik terhadap tanggapan resmi pemerintah, mengirimkan gelombang kejut ke seluruh Korea Selatan, yang kemungkinan langkah-langkah keamanan negara itu akan diperbarui setelah insiden Itaewon ini.
REUTERS | NESA AQILA
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.