Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Harga Daging Babi di Cina Naik 70 Persen karena Flu Babi Afrika

Flu babi Afrika telah memberangus populasi babi di Cina dan menyebabkan harga daging babi melonjak 70 persen. Wabah ini bahkan mendorong inflasi Cina.

17 Oktober 2019 | 11.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Peternakan babi di Cina [The Weekly Times]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wabah flu babi Afrika telah memberangus populasi babi di Cina dan menyebabkan harga daging babi melonjak sampai 70 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Daging babi di Cina sekarang harganya naik hampir 70 persen daripada tahun lalu, menurut data yang dirilis Selasa oleh Biro Statistik Nasional Cina. Lonjakan itu begitu besar sehingga mendorong inflasi Cina ke 3 persen pada September, dari 2,8 persen bulan sebelumnya, seperti dilaporkan CNN 17 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cina adalah rumah bagi setengah dari semua populasi babi di bumi, dan populasi babi Cina telah menyusut sekitar 130 juta sejak wabah flu babi Afrika dimulai sekitar 13 bulan lalu, menurut analisis data dari kementerian pertanian Cina. Banyak petani enggan mengganti kembali babi setelah mereka disembelih, takut mereka akan terserang penyakit.

Daging babi adalah makanan pokok di Cina, di mana daging babi membentuk sekitar 70 persen dari total konsumsi daging Cina, menurut data resmi untuk tahun 2018. Rata-rata, seseorang di Cina makan 20 kilogram daging babi setiap tahun. Dengan kata lain, itu setara dengan nilai daging babi hamburger setiap hari.

Daging babi telah menjadi menu utama bagi masakan Cina selama ratusan tahun. Ini banyak digunakan di banyak hidangan terkenal, termasuk daging babi Dongpo yang direbus dan daging babi yang dimasak dua kali. Daging babi juga merupakan isian utama yang digunakan dalam pangsit, hidangan khas Cina.

Harga yang meroket tidak luput dari perhatian konsumen, yang sering mengeluh di media sosial tentang betapa mahalnya daging babi. Beberapa orang mengatakan kenaikan memaksa mereka untuk menjadi vegetarian. Seorang pengguna Weibo bahkan menyarankan bahwa dagingnya lebih berharga daripada smartphone kelas atas.

Harga daging babi hampir dua kali lipat di beberapa daerah selama beberapa tahun terakhir. Daging babi dijual sekitar 32 yuan (Rp 65 ribu) per kilogram pada tahun 2017, menurut data pemerintah. Sekarang daging babi dijual dengan harga 60 yuan (Rp 120 ribu) per kilogram di banyak tempat di Cina.

Cina telah mensubsidi daging babi sampai batas tertentu. Dari April hingga pertengahan September, pemerintah memberikan sekitar 3,2 miliar yuan tunai (Rp 6,4 triliun) kepada keluarga berpenghasilan rendah sehingga mereka dapat terus membeli daging babi di tengah wabah flu babi Afrika.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus