Hari-hari perang teluk

YANG kini dihitung-hitung bukan lagi perang akan pecah atau tidak, tapi kapan perang di kawasan Teluk Persia itu dimulai. George Bush, yang Kamis pekan lalu mengunjungi tentara AS di Arab Saudi, dan menyatakan bakal mengirim lagi 200.000 tentara, awal pekan ini minta pada PBB untuk memberi batas waktu, selambat-lambatnya 1 Januari 1991 Irak sudah harus menarik pasukannya dari Kuwait. Jadi kapan perang pecah? Harian South China Morning Post edisi Selasa pekan lalu memuat tabel hari-hari yang menguntungkan bagi AS untuk memulai gerakan militer, sampai 30 April 1991. Beberapa faktor yang bisa menguntungkan serangan AS dan sekutunya yakni bila perang dilakukan ketika malam tanpa bulan. Asumsinya, pesawat-pesawat pengebom akan sulit dideteksi pihak Irak, yang radar serangan udaranya sudah terlebih dahulu dilumpuhkan. Faktor kedua, ketika kapal-kapal induk yang mengepung Irak berada dalam jarak terdekat ke pantai Kuwait. Ini memungkinkan pendaratan pasukan dengan cepat, dengan risiko kecil. Hal ketiga yang mesti diperhitungkan juga oleh George Bush agar kemenangan berada di pihaknya, perang tak dilakukan dekat dengan hari raya yang dirayakan di Barat, misalnya Natal. Diduga, di hari penuh pesta itu, rakyat Amerika lebih sensitif terhadap korban perang. Demonstrasi besar bisa meledak, dan tentu ini akan menyulitkan Gedung Putih. Desember Sembilan hari di bulan Desember, dari tanggal 14 sampai dengan 22, adalah malam-malam tak berbulan. Di antara tanggal itu, 19 sampai dengan Hari Natal 25 Desember, beberapa kapal induk yang mengepung Irak-Kuwait berada di posisi terdekat ke pantai Kuwait. Ditambah dengan musim dingin yang mulai masuk, suhu di kawasan Teluk mulai sejuk. Tapi itu hari-hari dekat dengan Natal. Bush tentu tak begitu gegabah. (Apalagi sudah ada batas waktu 1 Januari itu). Januari l991 Pada 6 Januari adalah Hari Angkatan Bersenjata Irak. Mungkin akan ada show of force. Suatu kesempatan mengintip lebih cepat kekuatan militer Irak. Kemudian, 12-20 Januari adalah malam tak berbulan. Empat hari di antaranya (17 18, 19, dan 20 Januari) posisi kapal induk pengepung menguntungkan. Hari-hari itu jauh dari hari besar apa pun, di Timur Tengah maupun di Barat. Sementara itu, diduga sebagian dari 200.000 tentara AS tambahan sudah mendarat di Saudi. Dan kalau Saddam memenuhi janjinya, sejak Natal sudah ada lagi beberapa sandera dilepaskan. Itulah hari-hari yang menguntungkan bagi sebuah serbuan. Hanya satu mungkin hambatannya, pada 17 Januari penanggalan Arab mulai masuk bulan Rajab, bulan yang oleh orang Arab dianggap tak baik melakukan kekerasan. Kalau terjadi serangan, mestinya sebelum 1 Rajab. Februari 1991 Bila Januari tak juga meletus perang, kemungkinan di bulan berikut jatuh pada tanggal 16 sampai dengan 18. Semua faktor yang menguntungkan serangan terpenuhi, dan Rajab telah lewat. Maret 1991 Kesempatan masih ada di bulan Maret sampai tangal 26, sebelum suhu di kawasan Teluk kembali panas. Meski bulan suci Ramadan mulai 15 Maret, bulan ini bukan halangan bagi Islam untuk melakukan perang. Perang Badar berlangsung pada 10 Ramadan 624. Perang Yom Kippur yang diprakarsai oleh Anwar Sadat juga dilakukan pada bulan Puasa dan Mesir menang atas Israel. Maka, awal-awal Puasa -- bila memang perang belum pecah -- termasuk hari-hari gawat. Tapi bila AS menganggap besarnya pasukan menentukan cepat atau lambatnya kemenangan, pertengahan Februari adalah titik paling gawat: malam tak berbulan, kapal-kapal induk pengepung berada dekat pantai Kuwait, dan seluruh pasukan AS tambahan sudah siap tempur.