Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Fahd bin Abdel Aziz, Raja Arab Saudi meninggal dunia pada dini hari tepat 1 Agustus 2005 silam lantaran sakit yang dideritanya selama beberapa tahun. Raja Fahd berusia 84 tahun saat itu dan merupakan satu di antara tujuh putra pendiri Arab Saudi, yakni Raja Abdel-Aziz dari istri tercintanya yang bernama Hassa.
Setelah wafatnya Raja Fahd, tak lama Pangeran Mahkota Abdullah ditunjuk sebagai pengganti, meski secara de facto Abdullah telah memerintah sebagai pemimpin selama Raja Fahd menjalani perawatan. Sumber-sumber medis mengemukakan bahwa Raja Fahd sakit selama bertahun-tahun. Ia menderita stroke sejak November 1995 dan pernah menjalani operasi kandung kemih serta katarak.
Hari kematian Raja Fahd
Saat hari kematian Raja Fahd, siaran televisi di Arab Saudi menghentikan siarannya sementara dan menyiarkan pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran untuk mengiringi kepergian Raja Fahd.
"Sembahyang bagi almarhum Raja Fahd bin Abdel Aziz akan digelar bersamaan dengan salat magrib besok di Masjid Imam Turki bin Abdullah," demikian pernyataan resmi kerajaan yang disampaikan melalui siaran televisi. Raja Fahd dilarikan ke Rumah Sakit King Faisal Specialist sejak akhir Mei. Hasil pemeriksaan medis memperlihatkan dirinya menderita gangguan pernafasan akibat pneumonia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada tanggal 2 Agustus 2005, Raja Saudi Fahd bin Abdul Aziz dimakamkan di kuburan tak bertanda. Dibungkus hanya dengan jubah cokelat, usungannya ditanggung oleh keluarga setelah upacara pemakaman singkat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arab Saudi sebagai negara penghasil minyak terbesar dunia, saat Fahd meninggal, para pejabat pemerintah mengatakan, tidak akan mengubah kebijaksanaan Arab Saudi yang telah lama berjalan yakni tetap menjamin kestabilan pasar minyak di seluruh dunia. Acara pembacaan doa untuk almarhum Raja Fahd bin Abdel Aziz akan diselenggarakan setelah salat ashar pada 2 Agustus 2005 di Masjid Imam Turki bin Abdullah.
Dikutip dari nu.or.id, saat penobatan Raja Abdullah sebagai pengganti Raja Fahd, para anggota keluarga berjanji setia kepada Putra Mahkota Abdullah bin Abdel Aziz sebagai pemimpin negara. Kemudian, Raja Abdullah bin Abdul Aziz memilih Menteri Pertahanan Sultan bin Abdul Aziz sebagai putra mahkota, dan para anggota berjanji setia kepada yang mulia.
Kehidupan Raja Fahd saat menjadi pemimpin negara
Raja Fahd lahir pada 16 Maret tahun 1921 dan naik takhta pada 1982. Fahd meneruskan pemerintahan dua saudaranya yang dapat dikatakan gagal yakni Raja Khaled dan Raja Faisal. Hal itu terjadi karena keduanya kehilangan kekuasaan akibat kudeta atau dibunuh. Raja Fahd menggantikan posisi Raja Khaled yang hanya memerintah antara tahun 1975 sampai 1982, sedangkan Raja Khaled menggantikan Raja Faisal yang tewas dibunuh pada tahun 1975.
Dilansir dari americandiplomacy.edu, Fahd sejak awal kepemimpinannya, mengasosiasikan dirinya dengan para pemodernisasi kerajaan. Raja Fahd dikreditkan dengan penciptaan sistem sekolah umum negara termasuk tingkat universitas. Mengingat pengaturan kesukuan yang serampangan dan kurangnya melek huruf, usaha Fahd menjadi usaha yang mahal dan revolusioner.
Fahd juga merupakan penggerak utama dalam mengembangkan rencana 3-5 tahun yang dimulai di bawah Raja Faisal. Rencana ini dimaksudkan untuk melakukan apa yang telah dilakukan pendidikan untuk melek huruf bagi ekonomi Arab Saudi, yakni dengan membekali negara Saudi dengan alat untuk menjadi masyarakat teknologi modern tanpa meninggalkan adat istiadat agama yang menopang legitimasinya.
Kematian Raja Fahd pada 2005 silam menyisakan duka mendalam bagi seluruh masyarakat dunia, khususnya Arab Saudi