Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Helikopter Militer Jepang yang Hilang Kontak Diyakini Jatuh di Laut

Helikopter militer Jepang yang hilang sejak kemarin mengakut 10 orang tentara. Helikopter hilang saat melakukan misi pengintaian.

7 April 2023 | 10.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sikorsky S-70i Black Hawk merupakan helikopter multi-peran seberat 9.979 kilogram (22.000 pon) dilengkapi sensor elektro-optik, struktur badan pesawat berkekuatan tinggi, dan bilah rotor komposit lebar yang meningkatkan kesadaran situasional dan kemampuan bertahan. Foto ; Lockheed Martin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Helikopter militer Jepang yang membawa 10 anggota awak, hilang kontak pada Kamis, 6 April 2023. Pesawat diyakini telah jatuh ke laut lepas pulau selatan. Sebabnya benda-benda yang tampak seperti bagian-bagian pesawat terlihat di wilayah itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Helikopter Black Hawk UH-60 menghilang dari radar pada Kamis sore saat melakukan misi pengintaian di utara pulau Miyako, menurut kepala Pasukan Bela Diri Darat, Yasunori Morishita, pada konferensi pers.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Morishita, puing-puing yang diyakini sebagai bagian pesawat terlihat di daerah itu, sekitar 1.800 km (1.120 mil) barat daya Tokyo.

Pemerintah Jepang secara agresif membangun pertahanannya di barat daya Jepang untuk mewaspadai aktivitas militer China yang semakin agresif di wilayah tersebut, termasuk Taiwan.

Kyodo News mengatakan kapal penjaga pantai Jepang juga menemukan jejak minyak yang mungkin terkait dengan helikopter yang hilang, namun para pejabat menolak untuk mengkonfirmasi laporan tersebut.

Morishita mengatakan helikopter itu ditempatkan di pangkalan militer regional utama di prefektur Kumamoto di pulau utama selatan Kyushu. Salah satu dari 10 awaknya adalah komandan divisi, Yuichi Sakamoto.

“Untuk menyelamatkan semua orang yang ada di kapal secepat mungkin, kami akan terus melakukan yang terbaik menggunakan kapal dan pesawat angkatan laut dan udara, serta kapal patroli penjaga pantai,” katanya.

Kapal angkatan laut China yang melakukan perjalanan ke Samudra Pasifik dari Laut China Timur sering melewati dekat Miyakojima, yang menjadi tuan rumah bagi peluncur rudal anti-kapal bergerak GSDF sejak 2019.

Dalam empat hari terakhir, di tengah meningkatnya ketegangan tentang pertemuan antara Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Ketua DPR AS Kevin McCarthy, setidaknya tiga kapal perang China telah berlayar melewati pulau tersebut.

Pemerintah secara agresif membangun kemampuan pertahanannya di barat daya Jepang sebagai tanggapan atas aktivitas militer China yang semakin agresif di wilayah tersebut, termasuk Taiwan.

Morishita tidak mengatakan apakah helikopter itu terlibat dalam pelacakan aktivitas militer China. Kyodo News mengatakan kapal penjaga pantai Jepang juga menemukan jejak minyak yang mungkin terkait dengan helikopter yang hilang, namun para pejabat menolak untuk mengkonfirmasi laporan tersebut.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan pemerintah memprioritaskan untuk menyelamatkan korban. “Menyelamatkan nyawa adalah prioritas utama kami,” kata Kishida saat berbicara singkat kepada wartawan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus