Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Singapura- Seorang pejabat gereja di Singapura, yang divonis terlibat penipuan jutaan dolar, kembali menjalani persidangan pada Kamis, 22 Februari 2018, karena mencoba melarikan diri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Chew Eng Han, 57 tahun, bekas bendahara Gereja City Harvest dan merangkap sebagai manajer investasi, mencoba melarikan diri sehari menjelang menjalani hukuman penjara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Chew ditangkap karena mencoba meninggalkan Singapura secara ilegal," demikian pernyataan kepolisian Singapura, seperti dilansir Reuters, Kamis, 22 Februari 2018. Pihak kepolisian menambahkan, investigasi masih terus berlangsung.
Situasi saat ibadah Harvest City Church di Singapura.Thechristianmail
Chew mencoba melarikan diri ke Malaysia dengan menyewa sebuah perahu. Malaysia hanya berjarak sekitar satu jam dari Singapura. Dia ditangkap petugas pantai Singapura. Saat ditangkap, Chew mengaku sedang memancing ikan.
Seperti dilansir Reuters, Chew dan seorang temannya ditangkap saat menumpang perahu motor di Pulau Ubin, yang terletak di sebelah utara Singapura. Chew membawa uang tunai sekitar Sin$ 5.000 atau lebih-kurang Rp 52 juta. Chew dan pengacaranya belum bisa dimintai keterangan ihwal penangkapan ini.
Chew merupakan satu dari enam pemimpin gereja yang divonis pada 2015 karena menyalahgunakan jutaan dolar atau puluhan miliar rupiah untuk mendukung karier bernyanyi pop istri dari salah satu pendiri gereja. Perempuan itu malah tidak dikenai dakwaan apa pun dalam kasus penyalahgunaan uang ini.
Chew seharusnya menjalani tahanan penjara sekitar 3 tahun 4 bulan dari masa tahanan enam tahun karena memenangi banding.
Chew mendapat keringanan tinggal di luar penjara hingga masa perayaan tahun baru Imlek agar bisa menikmati waktu bersama keluarga. Publik Singapura berkeberatan dengan vonis yang diterima Chew dan lima pemimpin gereja lain karena dikurangi setengah oleh pengadilan tinggi. Pemerintah bertekad memperbaiki hukum yang membuat para kriminal mendapatkan hukuman penjara dengan waktu singkat.