Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina telah menetapkan dua rute melalui Polandia dan Rumania untuk mengekspor biji-bijian dan mencegah krisis pangan global. Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Senik mengatakan keamanan pangan global terancam karena invasi Rusia ke Ukraina telah menghentikan ekspor biji-bijian dari Laut Hitam. Akibatnya terjadi kelangkaan dan melonjaknya harga pangan di sejumlah wilayah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ukraina adalah pengekspor biji-bijian terbesar keempat di dunia. Ada sekitar 30 juta ton biji-bijian yang disimpan di wilayah yang dikuasai Ukraina yang coba diekspor melalui jalan darat, sungai dan kereta api. Menurut Senik, Ukraina juga sedang dalam pembicaraan dengan negara-negara Baltik guna menambah koridor ketiga untuk ekspor makanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia tidak merinci berapa banyak gandum yang akan diekspor melalui rute Polandia, Rumania dan Baltik. "Rute-rute itu memang tidak sempurna karena membuat kemacetan, namun kami melakukan yang terbaik dengan menggunakan rute-rute itu untuk sementara waktu," katanya di sela-sela KTT keamanan Asia di Singapura.
Sistem kereta api Ukraina berbeda dengan negara tetangganya di Eropa, seperti Polandia misalnya. Biji-bijian harus dipindahkan ke kereta yang berbeda di perbatasan di mana tidak banyak fasilitas transfer atau penyimpanan.
Rute pengiriman gandum dari Ukraina ke Rumania melibatkan transportasi dengan kereta api ke pelabuhan di sungai Danube. Gandum akan dkirimkan menuju pelabuhan Constanta. Prosesnya rumit dan mahal.
Menurut Rusia, terganggunya ekspor gandum dari Ukraina disebabkan oleh sanksi ekonomi Barat terhadap negara Beruang Merah itu. Ukraina juga dituduh menyebar ranjau laut yang menyulitkan ekspor biji-bijian.
Perang di Ukraina mendominasi pertemuan Singapura, Dialog Shangri-La. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berbicara kepada para delegasi melalui tautan video pada Sabtu, 11 Juni 2022. Ia mengatakan bahwa dukungan negara-negara sangat penting tidak hanya untuk mengalahkan invasi Rusia, tetapi untuk menjaga ketertiban dunia.
Baca: Top 3 Dunia: McDonald's Rusia, Ukraina Rebut Sievierodonetsk, Ekspor Gandum
REUTERS