Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Hujan Deras dan Banjir Bandang Tewaskan 21 Orang di Republik Dominika

Otoritas Republik Dominika pada Minggu mengungkapkan sedikitnya 21 orang tewas setelah negara itu diguyur hujan deras sehari sebelumnya

20 November 2023 | 13.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi banjir. ANTARA/Iggoy el Fitra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Republik Dominika pada Minggu mengungkapkan sedikitnya 21 orang tewas setelah negara itu diguyur hujan deras sehari sebelumnya yang memicu banjir bandang dan menyebabkan ribuan warga mengungsi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Badai yang sangat deras selama 48 jam terakhir telah menyebabkan banjir, merusak infrastruktur dan merobohkan rumah-rumah di negara Karibia tersebut. Presiden Luis Abinader menyebut “peristiwa curah hujan terbesar yang pernah ada” dalam sejarah negara tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mereka yang tidak percaya pada perubahan iklim, mulai percaya,” kata Abinader, yang berbicara tentang kerusakan yang “luas dan substansial”, meski tanpa merinci angka pastinya.

Hujan yang disebabkan oleh depresi tropis diperkirakan akan terus berlanjut di seluruh wilayah negara itu selama 24 jam ke depan, kata Kedutaan Besar AS dalam peringatan cuaca.

Dalam satu insiden yang sangat mematikan, sebuah tembok runtuh pada Minggu dan menimpa beberapa kendaraan yang berjalan di jalan utama di ibu kota, Santo Domingo, menewaskan sembilan orang.

“Air menyusup ke lapisan tanah yang jenuh air dan fondasi dinding beton ambruk,” kata Kementerian Pekerjaan Umum pada Minggu.

Investigasi atas insiden tersebut telah diperintahkan oleh kementerian. Video dalam media sosial menunjukkan derasnya air menyeret mobil sampai jalan-jalan dan membanjiri lantai dasar bangunan.

Sembilan orang lainnya tewas dalam kejadian terpisah di Santo Domingo pada hari yang sama. Sebagian lainnya meninggal dunia setelah terseret banjir bandang.

Empat orang yang tewas adalah warga negara Amerika Serikat, dan tiga orang berasal dari negara tetangga, Haiti.

Sekitar 13.000 orang telah dievakuasi di seluruh negeri, menurut Pusat Operasi Darurat, dan sebagian besar dari 32 provinsi di negara tersebut berada dalam status siaga.

Lebih dari 2.500 orang harus diselamatkan oleh lembaga perlindungan, dan lebih dari 2.600 rumah terkena dampak badai. Sedangkan 45 komunitas terisolasi pada Minggu sore.

Beberapa daerah mengalami pemadaman listrik dan air minum. Kelas-kelas telah ditangguhkan hingga Rabu, kata Presiden Abinader, “untuk mengevaluasi sekolah-sekolah yang mungkin terkena dampak” dan “menjamin keselamatan generasi muda kita.”

Pada akhir Agustus, perjalanan badai Franklin melalui Republik Dominika menyebabkan dua orang tewas dan satu orang hilang, dan memaksa evakuasi sekitar 3.000 orang dari daerah yang kondisinya berbahaya.

REUTERS | FRANCE24

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus