Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri India, Narendra Modi menggunakan nama "Bharat" sebagai representasi negaranya dalam KTT G20 pada Sabtu, 9 September 2023. Selain itu, menurut Euronews, undangan resmi bagi para tamu jamuan makan malam pun menyebut Droupadi Murmu sebagai “Presiden Bharat” dan bukan “Presiden India”.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nama "Bharat" yang terpampang di nameplate G20 menambah spekulasi tentang niat pemerintah untuk mengubah nama negara menjadi "Bharat", seperti dikutip dari Times of India. Hal ini diduga akan terjadi selama sesi khusus Parlemen yang dijadwalkan berlangsung selama lima hari mulai 18 September.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun berbagai laporan muncul, pemerintah belum mengonfirmasi atau membantah rencana tersebut, sehingga menimbulkan ketegangan di kalangan partai oposisi.
Arti "Bharat"
Makna awal "Bharat" dapat ditelusuri dalam naskah kuno India, terutama dalam Vishnu Purana. Dalam naskah ini, terdapat kutipan yang menjelaskan makna geografis "Bharat" sebagai berikut.
"Uttaram yat samudrasya, Himadreschaiva dakshinam, varsham tad Bharatam nama Bharati yatra santatih". Ungkapan tersebut menurut Economic Times berarti negara yang terletak di utara samudera dan di selatan pegunungan bersalju disebut Bharata, karena di sanalah tinggal keturunan Bharata.
Dalam ajaran Hindu, Bharatvarsha adalah bagian dari entitas geografis yang lebih besar yang disebut Jambudweepa. Bharata, yang keturunannya dikatakan tinggal di daerah tertentu dalam Vishnu Purana, umumnya dianggap sebagai Raja Bharata, putra Dushyant dan Shakuntala, serta leluhur Kauravas dan Pandavas.
Hal ini juga menjelaskan nama "Mahabharata," yang menceritakan perang antara keturunan Bharata. Dalam Weda, Bharata adalah nama dari sebuah suku. Raja Sudasa dari suku Bharata berperang melawan suku Puru, di mana suku Bharta adalah bagian darinya. Kemudian, dinasti Kuru muncul dari keturunan Bharata di mana Raja Bharata lahir.
Seperti banyak elemen dalam mitologi India, makna "Bharata" dapat diinterpretasikan dalam beberapa cara. Ini dapat berasal dari akar kata 'Bhr,' yang berarti memelihara atau menanggung, atau dari 'Bha,' yang berarti cahaya. Makna yang lebih populer terkait dengan akar kata yang berarti cahaya, menjadikan Bharata berarti mereka yang mengindahkan cahaya, yang bersinar, atau yang mengejar cahaya.
Meskipun India, atau sebagian wilayah subkontinen, memiliki berbagai nama lain seperti Aryavrata dan Meluha kuno, "Bharat" adalah nama yang paling populer untuk subkontinen ini.
Penggunaan nama "Bharat" dalam konteks modern dapat dilihat sebagai upaya untuk menghormati warisan sejarah dan budaya kuno India yang kaya. Ini juga dapat memberikan identitas nasional yang lebih kuat dan menggambarkan India sebagai negara yang memiliki akar yang dalam dalam cahaya pengetahuan dan budaya.
Pilihan Editor: Modi Gunakan Nama Bharat Bukan India untuk Papan Nama KTT G20