Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia berencana mengirimkan sekitar 400 pasukan perdamaian PBB pada tahun ini. Pengiriman pasukan penjaga perdamaian ini untuk memenuhi target total pengiriman 4 ribu pasukan asal Indonesia ke wilayah - wilayah konflik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Febrian Ruddyard upaya menjaga perdamaian dunia sekarang ini agak sulit setelah Amerika Serikat menarik pasukan perdamaiannya. Saat ini, Indonesia berada diurutan ke-7 sebagai negara penyumbang pasukan perdamaian PBB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami inginnya tidak ada lagi konflik. Sebab penambahan pasukan penjaga perdamaian artinya konflik bertambah. Sekarang ini jumlah pasukan penjaga perdamaian dari Indonesia disebar ke beberapa daerah konflik dan kita masih kurang sekitar 400 pasukan lagi," kata Febrian, Rabu, 16 Januari 2019.
Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Febrian Ruddyard. Sumber: TEMPO/Suci Sekarwati
Catatan PBB per 30 November 2018, Indonesia telah mengirimkan 3.545 pasukan perdamaian. Penempatan personel militer Indonesia di bidang ini membawa sejumlah manfaat, seperti meningkatkan profesionalisme dan jejaring internasional pasukan Indonesia, memperkuat pengakuan internasional atas kemampuan pasukan Indonesia bagi perdamaian dunia.
Pengiriman pasukan perdamaian PBB ini, juga kesempatan untuk memperbesar peluang partisipasi pelaku bisnis di Indonesia untuk memperluas usaha pengadaan barang dan jasa untuk berbagai misi perdamaian PBB.