Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Indonesia dan Brasil Perpanjang Kerja Sama Bilateral dalam Bioetanol hingga Ternak Sapi

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi bertemu dengan Menlu Brasil untuk memperpanjang kerja sama bilateral dalam enam bidang.

9 Oktober 2023 | 17.12 WIB

Menteri Luar Negeri Brasil, Mauro Vieira dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi saat konferensi pers usai pertemuan bilateral di Gedung Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta Pusat pada Senin, 9 Oktober 2023. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Perbesar
Menteri Luar Negeri Brasil, Mauro Vieira dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi saat konferensi pers usai pertemuan bilateral di Gedung Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta Pusat pada Senin, 9 Oktober 2023. TEMPO/Nabiila Azzahra A.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia memperpanjang kerja sama bilateral dengan Brasil dalam enam bidang, mulai dari bioetanol hingga ternak sapi. Kerja sama dilakukan melalui Rencana Aksi 2023 – 2026 terbaru yang diteken oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dan Menlu Brasil, Mauro Vieira di Gedung Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta Pusat pada Senin, 9 Oktober 2023.

Retno menyambut baik kerja sama dengan Brasil sebagai mitra perdagangan dan investor terbesar Amerika Latin di Indonesia, serta sesama ekonomi besar di Global South atau bagian dunia Selatan, juga anggota G20. Kedua negara berencana membawa suara dan kepentingan dari Selatan.
 
“Namun, saya tekankan pentingnya memiliki perdagangan yang lebih seimbang,” imbuh Retno di Gedung Kemlu RI pada hari Senin.
 
Untuk itu, ia menyarankan untuk dimulainya negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia – Pasar Umum Amerika Selatan/MERCOSUR (IM-CEPA). Ini menjadi poin pertama dalam Rencana Aksi 2023 – 2026 yang disetujui antara Indonesia dan Brasil.
 
Bagi Indonesia, IM-CEPA menjadi upaya merambah jalan ke pasar berpotensi besar di Amerika Latin, sehingga meningkatkan ekspor komoditas Indonesia ke kawasan MERCOSUR (beranggotakan Brasil, Argentina, Paraguay, Uruguay, dan Venezuela) yang selama ini masih mengalami defisit dalam neraca perdagangan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pada 2021, neraca perdagangan Indonesia – MERCOSUR mencapai US$6,4 miliar, dengan defisit di pihak Indonesia sebesar US$1,7 miliar dengan Argentina, Brasil, dan Paraguay.
 
Perundingan IM-CEPA diperkirakan baru akan dimulai pada 2024, menurut Direktur Kerja Sama Intra Kawasan dan Antar Kawasan Amerika dan Eropa Kemlu, Nidya Kartikasari saat jumpa pers Forum Bisnis Indonesia – Amerika Latin dan Karibia (INA-LAC) 2023 di Jakarta, Senin, 18 September 2023.
 
“Hambatan perdagangan – termasuk hambatan tarif dan nontarif — harus dihapus,” kata Retno.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dorong Investasi Brasil

Kedua, Indonesia mendorong Brasil untuk berinvestasi dalam pengembangbiakan ternak sapi di Indonesia. Sebelumnya, impor sapi dari Brasil sudah disepakati oleh kedua belah pihak, diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan saat mengunjungi Brasil pada Agustus lalu. 

Kunjungan tersebut menyusul pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva di Hiroshima, Jepang pada Mei 2023 lalu.
 
“Kami sepakat bahwa yang diimpor dari Brasil bukan hanya daging sapi saja, tetapi sapi pejantan dan anak sapi,” kata dia melalui akun Instagram resminya pada Rabu, 16 Agustus 2023. 
 
Ketiga, Indonesia meminta Brasil membuka akses untuk produk perikanan Indonesia. Keempat, kedua pihak ingin mengembangkan produksi vaksin bersama untuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak. Kasus PMK sempat mewabah di Indonesia tahun lalu setelah merebak dari Jawa Timur.
 
Kelima, kedua pihak mendorong kerja sama dalam energi terbarukan, termasuk pengembangan etanol dan perkebunan tebu, serta kolaborasi riset (R&D) dalam meningkatkan produksi bahan bakar nabati. Pada November 2022, Jokowi meluncurkan program bioetanol berbasis bahan baku tebu yang diproyeksikan meningkatkan jumlah produksi bioetanol nasional menjadi 1,2 juta kiloliter di 2030.
 
Program tersebut didasarkan pada studi yang dilakukan di Brasil, yang pada 2021 berhasil menggantikan 64 persen bensin dengan etanol di kota terbesarnya Sao Paulo. Setiap liter bensin yang dijual di Brasil mengandung 27 persen etanol. Dengan pengalamannya di bidang ini, Brasil berencana membantu Indonesia dalam transisi ke bioetanol, yang dapat mengurangi polusi.
 
Keenam, Indonesia dan Brasil mendorong kerja sama dalam sains dan teknologi serta inovasi, khususnya untuk mendukung ketahanan pangan dan energi.
 
“Saya ingin menekankan bahwa ketahanan energi dan pangan harus menjadi prioritas hubungan bilateral kita,” kata Retno. “Selain itu, kerja sama dalam isu kehutanan juga harus menjadi prioritas kedua negara. Indonesia dan Brasil adalah dua negara yang memiliki hutan yang luas.”
 
Selain keenam area tersebut, Vieira menambahkan bahwa akan ada kerja sama antara Indonesia dan Brasil di bidang pertahanan. “Kami sepakat bahwa dialog politik-militer pertama antara Brasil dan Indonesia akan diadakan tahun depan di Brasil,” ujarnya.
 
NABIILA AZZAHRA A. | ANTARA | RIANI SANUSI PUTRI

Nabiila Azzahra

Nabiila Azzahra

Reporter Tempo sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus