Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta melakukan kunjungan perdananya ke Indonesia sebagai presiden kelima sejak dilantik pada 19 Mei 2020. Ramos-Horta disambut Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Selasa pagi, 19 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah melakukan upacara kenegaraan, kedua pemimpin dan delegasinya langsung menggelar pertemuan. Dalam sambutan awal, Jokowi menyampaikan ucapan selamat datang pada Ramos-Horta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Selamat datang di Indonesia, Presiden Ramos-Horta dan delegasi. Merupakan kehormatan bagi Indonesia menerima kunjungan luar negeri pertama Presiden Ramos-Horta," kata Jokowi, dalam akun youtube Sekretariat Presiden, Selasa, 19 Juli 2022.
Dalam pertemuan paleno ini, Jokowi menyampaikan kepada Ramos-Horta bahwa dirinya ingin membahas penguatan kerja sama bilateral, khususnya di bidang ekonomi. "Beberapa isu kawasan juga saya singgung secara singkat dalam pertemuan ini," kata dia.
Ramos-Horta kemudian menyampaikan bahwa dirinya merasa terhormat bisa mengunjungi dalam masa kepresidenan Jokowi ini. Ini bukanlah kunjungan pertama Ramos-Horta ke Indonesia.
Kepada Jokowi, Ramos-Horta mengatakan bahwa dirinya telah beberapa kali mengunjungi Indonesia. "Pertama kali yaitu pada 1974, di mana saya bertemu Pak Malik," kata peraih Nobel Perdamaian 1996 tersebut.
Malik yang dimaksud adalah Menteri Luar Negeri Indonesia saat itu, Adam Malik. Pertemuan dengan Malik juga muncul dalam pidato Ramos-Horta saat pemberian Nobel.
"Juni 1974, saya mengunjungi Jakarta, dalam kapasitas saya sebagai Sekretaris Urusan Luar Negeri Timor Social Democratic Association yang baru saja dibentuk, kurang dari sebulan sebelumnya. Saya mendapat kehormatan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia saat itu, Bapak Adam Malik" demikian penggalan pidato Ramos-Horta saat itu, dikutip dari laman resmi nobelprize.org.
Kala itu, kata Ramos-Horta, hanya ada tiga hotel besar di Indonesia yaitu Hotel Indonesia, Hotel Kartika Plaza, dan Hotel Kartika Chandra. "Saya tidak menginap di hotel itu, saya menginap di Losmen," kata dia, disambut tawa peserta pertemuan.
Lalu, Ramos-Horta juga mengenang momen ketika dirinya berkeliling Jakarta menggunakan becak. Ia juga turut mengenang sosok proklamator Indonesia, Presiden Soekarno. Ia menyebut buku pertama yang dia baca tentang Indonesia adalah yang ditulis oleh Soekarno. "Saya fans berat Bung Karno," kata dia.
Setelah sambutan, kedua pemimpin melanjutkan pembahasan. Hingga pukul 11.36 WIB, pertemuan telah selesai dan keduanya akan menyaksikan empat MoU yang akan disepakati kedua negara.
Pihak Istana juga melaporkan ada empat naskah MoU yang rencanaya disepakati dalam pertemuan bilateral ini. Keempatnya yaitu di bidang pertanian, pergerakan lintas batas bis, standarisasi dan meteorologi, serta kerja sama teknis bidang perdagangan.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.