Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Ini Janji Trump terhadap Para Donor Yahudi jika Terpilih

Trump mengatakan kepada para donor bahwa para demonstran mahasiswa merupakan bagian dari 'revolusi radikal' dan berjanji untuk mengalahkan mereka.

28 Mei 2024 | 16.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah berjanji akan menindak tegas aksi unjuk rasa pro-Palestina di kampus-kampus jika ia memenangkan pemilihan presiden AS tahun 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Awal bulan ini, bakal calon presiden dari Partai Republik ini mengatakan kepada sekelompok kecil donor yang sebagian besar adalah orang Yahudi bahwa ia akan mengusir para demonstran mahasiswa, yang menurutnya merupakan bagian dari "revolusi radikal", dari Amerika Serikat (AS) bila ia terpilih, demikian sebuah laporan dari The Washington Post yang diterbitkan, Senin, 27 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jika Anda membuat saya terpilih, dan Anda harus benar-benar melakukan hal ini... kita akan memundurkan gerakan itu 25 atau 30 tahun ke belakang," kata Trump, menurut laporan tersebut, mengutip orang-orang dalam pertemuan yang berbicara tanpa menyebut nama.

Mantan presiden ini juga memuji polisi New York yang telah membersihkan kampus Columbia University pada akhir April, dan mengatakan bahwa kota-kota lain harus mengikutinya, dengan mengatakan "ini harus dihentikan sekarang".

Protes mahasiswa terhadap perang Israel di Gaza telah mengguncang AS selama beberapa minggu terakhir, mendorong tindakan keras polisi di banyak kampus dan lebih dari 2.000 orang ditangkap.

Pada pertengahan April, Columbia University mengadakan perkemahan solidaritas Gaza, dengan para mahasiswa yang mendesak institusi tersebut untuk melepaskan diri dari perusahaan-perusahaan yang terkait dengan Israel. Gerakan ini menyebar ke kampus-kampus di California, Texas, dan banyak negara bagian lainnya.

Para administrator universitas menuduh para demonstran pro-Palestina menggunakan bahasa anti-Semit dan menciptakan lingkungan yang tidak aman di kampus. Namun para mahasiswa menolak tuduhan tersebut, yang menurut mereka bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari apa yang terjadi di Jalur Gaza.

Mayoritas warga Amerika yang berusia di bawah 30 tahun menginginkan gencatan senjata di Gaza, menurut sebuah jajak pendapat.

Dukungan untuk Hak Israel Berperang melawan Teror

Dalam pertemuan dengan para donor di New York pada 14 Mei, Trump menyatakan dukungannya terhadap hak Israel untuk melanjutkan "perang melawan teror" dan menyoroti kebijakan-kebijakannya terhadap Israel jika ia terpilih. Dia sebelumnya mengatakan bahwa Israel "kalah dalam perang PR" dengan tindakannya di Gaza.

"Mereka kalah dalam perang PR. Mereka kalah besar. Tapi mereka harus menyelesaikan apa yang mereka mulai," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan pembawa acara radio konservatif Hugh Hewitt.

Menurut laporan tersebut, Trump tidak menyebutkan Netanyahu, yang memicu kemarahan Partai Republik ketika dia mengakui bahwa Presiden Joe Biden terpilih secara sah pada tahun 2020.

Serangan Israel atas Gaza sejak awal perang telah membunuh lebih dari 36.000 orang, dengan 81.026 lainnya luka dan ribuan lagi masih hilang, diduga tewas di bawah reruntuhan. Israel meluncurkan serangannya di wilayah yang terkepung setelah serangan Hamas di Israel selatan membunuh sekitar 1.140 orang.

AL JAZEERA

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus